Selasa, 23 Oktober 2007

Yasser Al Qahtani

Yasser Al Qahtani, Si "Penembak Jitu"

Masih ingat ? Turnamen internasional “Piala Asia 2007” yang baru saja digelar di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta ?

Jika kalian melihat partai Indonesia melawan Arab Saudi, pasti akan tahu, siapa yang menyebabkan Indonesia terjungkal dengan skor 1-2 ? Tak lain adalah sang kapten yang berwajah ganteng Yasser Al Qahtani yang dijuluki sebagai "The Sniper" atau si penembak jitu, katanya. Bahkan seorang kiper Yoshikatsu Yamaguchi yang sebelumnya dielu-elukan sebagai pahlawan Jepang harus menyerah saat bola tendangan striker Arab Saudi tersebut mengarah ke gawangnya. Selain gerakannya yang berbahaya dikotak pinalti, tendangannya sangat mematikan, apalagi duel-duel bola udara, hampir pemain belakang Indonesia tak ada yang sanggup menghadangnya.

Yasser yang lahir di Riyadh, 10 Oktober, 1982 ini adalah pesepakbola Arab Saudi yang mempunyai tinggi badan 166 cm serta 46 kali. Ia telah memperkuat negaranya Arab Saudi diberbagai ajang internasional termasuk Piala Asia dan Piala Dunia 2006 di Jerman dan sudah mencetak 33 gol untuk negaranya. Saat ini ia bermain untuk klubnya Al-Hilal dan berhasil masuk delapan besar kompetisi liga Champion Asia 2007.
Sayang, impian Al Qahtani untuk membawa negerinya menjuarai “Asian cup 2007”, harus terkubur, setelah ditaklukkan Irak secara dramatis di Gelora Bung Karno.
Meski mempunyai nama besar ditingkat Asia maupun Internasional, Yasser orangnya tertap rendah hati dan mau menyapa siapa saja.

Peradaban Mesopotamia
Tahukah Anda ? Pada zaman dahulu didaratan Irak, sudah ada peradaban yang tinggi yaitu, Mesopotamia.
Mesopotamia yang artinya “Daerah diantara sungai-sungai” ini terletak diantara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris yang kini membelah negeri yang sedang dilanda perang ini. Tempat-tempat bekas reruntuhan kota Ur kuno banyak terdapat di Tell el-Muqayyar, sedangkan kota Haran terletak ditepi sungai Eufrat. Disinilah sastra Mesopotamia sangat kuat pengaruhnya hingga sekarang, seperti karya sastra Enuma Elish (dari abad 17 SM), Epic Gilgamesh (abad 20 SM), dan Athrahasis (abad 18-17 SM). Teks-teks itu cukup terkenal dan tersebar luas karena ditemukan dalam berbagai versi dan bahasa, seperti versi Akkadia, Sumeria, Hittit, dan Asyur. Salah satu warisan peradaban Mesopotamia Kuno yang amat bernilai bagi umat manusia adalah kumpulan hukum yang biasa disebut Codex Hammurabi. Kumpulan hukum yang berbentuk balok batu hitam itu ditemukan di Susa tahun 1901 dalam suatu ekspedisi yang dilakukan arkeolog Perancis di bawah pimpinan M de Morgan. Pada bagian atas balok, yang kini ada di Museum Louvre, Paris, ada relief yang menggambarkan Raja Hammurabi dari Babilonia Kuno (1728-1686 SM) sedang menerima hukum dari Dewa Shamash, dewa Matahari yang juga menjadi dewa pelindung keadilan.

Tidak ada komentar: