Rabu, 24 Oktober 2007

Kesombongan yang membawa kehancuran

Dongeng Si dul
Kesombongan yang membawa kehancuran
Oleh kak Haydar

Pada jaman dahulu kala penghuni hutan yang terdiri dari berbagai jenis binatang selalu berebut untuk mencari makan. Bagi binatang yang lemah seperti pelanduk, katak, monyet dan binatang kecil lainnya hanya kebagian sisa sisanya saja. Sedangkan binatang yang besar besar dan kuat saling beradu kuat untuk memperebutkan kekuasaan dan lahan mencari makanan.
Salah satu binatang yang sulit dikalahkan adalah gajah. Dalam merebut wilayah untuk menjadi raja ia harus bertempur dengan sesama binatang yang besar dan kuat. Pada hari pertama gajah berhadapan dengan badak. Badak mencoba mengimbangi perlawanan gajah, tapi serangannnya berhasil dipatahkan dan dilemparkan kesungai.

Lawan berikutnya adalah singa. Dengan taring dan kukunya yang sangat kuat, ia mengaum dan menerkam punggung sigajah. Tapi berkali kali singa terlempar karena tenaga besarnya gajah, yang akhirnya singa tersebut terkena sabetan belalai hingga jatuh terkapar. Kemudian giliran harimau juga bernasib sama, diinjak dan dibanting dengan belalainya hingga lari ketakutan masuk goa. Sejak saat itu tidak ada yang berani dengan gajah hingga akhirnya sang gajah dinobatkankan menjadi pemimpin dihutan itu.

“Hoooiiii!!!, sekaranng akulah raja dihutan ini. Siapapun harus tunduk dengan aturanku, yang berani membatah akan berhadapan denganku..”teriak sang gajah dengan congkaknya. Kemanapun perginya setiap berpapasan dengan binatang lain, ia selalu menepuk nepuk dadanya. Binatang yang tidak mau hormat langsung diserang dengan gading dan belalainya.
“Hmm semua penghuni hutan ini tak satupun yang berani, apalagi melawan, berpapasanpun sudah ketakutan”, gumannya dengan bangga.

Pada suatu hari raja gajah ingin memperluas wilayahnya. Dengan rasa percaya diri ia pergi seorang diri dengan merusak apasaja yang sekiranya menghalanginya meski itu pohon yang besarpun ia robohkan. Mengobrak abrik berbagai tanaman dan memakan apa saja yang ia inginkan, seperti tebu, jagung dan lain lainnya.

Karena saking asiknya menikmati makanan tanpa disadari beberapa penduduk sudah mengintai dengan lembing siap ditangan. Begitu sang gajah dekat langsung diserang par penduduk. Karena terkejut sigajah kemudian berlari. “Aku harus menyelamatkan diri..bahaya ini.”katanya dalam hati. Tapi tiba tiba “Jraas..!!”. Dan “Aaaah….!!!” kepalanya terkena jebakan dan tertancap bambu runcing yang dipasang oleh penduduk. “Aduuuh sakiiit……” teriak sang gajah dengan darah yang terus mengalir. Ia berlari terus karena dikejar kejar penduduk hingga akhirnya kembali masuk hutan wilayahnya.

“Ooooo…..ampuuun……..ampuuuuun, tooolooong….tooolooooong.!!!” sigajah terus menjerit-jerit, tapi tak satupun binatang yang menolongnya. Melihat matanya kena bambu runcing si harimau dan singa kemudian keluar dan mengeroyok gajah yang keadaannya sudah mulai melemah. Merasa tenaganya sudah banyak yang terkuras sang gajah berniat menghindar, tapi dari arah belakang sang badak sudah siap dengan culanya. Pertarungan yang tidak seimbangpun berlangsung seru, hingga akhirnya sang gajah kehabisan tenaga dan limbung…dan…bruuuk…!!! Robohlah tubuh yang besar itu. Penduduk hutan menyambut kemenangan singa, harimau dan badak dengan gembira, karena penguasa yang sombong telah tumbang.

Akhirnya penghuni hutan mengadakan pemilihan dan sabng Singa yang paling besar peranannya dalam mengalahkan gajah terpilih menjadi raja dengan sebutan “Raja rimba”.

Naah adik adik, harus diingat ingat ! jangan meniru sifat si gajah tadi, mentang mentang badannya besar, kuat lalu bertindak sewenang wenang pada yang lebih lemah.***

Tidak ada komentar: