Rabu, 24 Oktober 2007

Sang Juara yang cerdik

Dul Shomad
Sang Juara yang cerdik
Bulan Agustus kembali tiba, berarti semua warga dikampung Melati mulai disibukkan oleh berbagai kegiatan. Pengecatan gapura, pagar pagar rumah maupun membersihkan jalan jalan kampung. Kegiatan lainnya yang tak kalah sibuk adalah menyelenggarakan berbagai macam lomba, dari anak anak sampai orang tua. Lomba lari marathon, menggambar, berbagai ketangkasa diperuntukkan anak kecil. Untuk yang remaja ada tarik tambang, panjat pinag, dan bermacam macam olah raga. Bagi orang tuapun tak kalah ketinggalan menariknya. Bapak kepala desa kali ini mengadakan lomba baca Alqur’an secara tartil, tajuid yang benar dan juaranya . Bagi yang berhasil memenangkan lomba ini akan mendapatkan hadiah seekor kerbau. Maklum didesa Melati bayak orang yang pandai, piawai, dan tartil dalam membaca Al Qur’an, bahkan diantaranya ada yang hafidz (hafal Al qu’an).

Begitu pendaftaran dibuka, banyak orang yang datang berbondong bondong dan sangat antusias untuk mengikuti lomba tersebut. Jika dilihat penampilannya, semua ahli dan fasih dalam membaca Al qur’an.
Ketika semua orang pada sibuk tampak terlihat Dul Shomad duduk dibawah pohon sambil menanti tempat pendaftaran. Begitu tempat pendaftaran kosong orang tua yang sudah beruban itu mendekati meja pendaftaran. “Bapak juga mau ikut ? sudah tahu peraturannya.” Tanya salah seorang panitia pendaftaran. “Insya Allah nak. Bapak Cuma ingin berpartisipasi saja. Syukur syukur dapat juara”. Katanya dengan pelan.

Hari yang ditentukan telah tiba. Diaula kelurahan sudah penuh dengan para peserta termasuk Dul Shomad yang duduk disamping pintu. Kemudian muncullah pak Lurah untuk membuka perlombaan ini dengan kata sambutan,”Assalamu’alaikum..para hadirin semua, bagaimana ..sehat ? baiklah. Peraturannya kalian harus membaca Al qur’an awal akhir dengan bacaan yang benar. Tiap tiap peserta nanti disimak oleh satu orang hafidz dari kabupaten untuk menjadi juri”. Kemudian dimulailah acara tersebut. Masing masing peserta dinilai olehsatu orang juri, dan semuanya mulai membaca. Dul Shomad mulai membaca surat fatikhah dan Al Baqarah hanya beberapa ayat dengan benar dan tartil, lalu diam dan tiduran. Juri yang dihadapi Dul Shiomad terheran heran,”Lho pak apakah anda mengundurkan diri ?” “Tidak…sudahlah nanti anda lihat sendiri, pokoknya kamu jangan kemana mana sampai semuanya selesai”, jawabnya dengan tenang.

Lmba semakin seru saja hingga, ketika salah seorang peserta ada yang sudah mencapai juz 28, Dul Shomad bengun dan mengambil air wudhu, lalu dipanggillah juri yang ada dihadapan tadi dan ia membaca surat An-nas dengan tajuid yang benar dan tartil, lalu laporan selesai.
Semua peserta sudah hamper selesai, tapi yang paling awal dan benar membacanya adalah pak Syahrun, dan dinobatkan sebagai Namun Dul Shomad berdiri dan bertanya kepada pak lurah dan semua juri,’Maaf boleh saya bertanya, bukankah tadi dari panitia melombakan pembacaan Al-qur’an dengan ketentuan awal akhir. Dan saya orang yang pertama menyelesaikannya. Bukankah awal akhir itu surat Al-fatekhah dan surat An-nas?”. Para juri terbengong, “iya…yaa..tadi pak lurah mengatakan awal akhir..jadi…pemenangnya ya…..Dul Shomad”. Semua yang hadir tidak menyangka akan terjadi begitu, tapi apa boleh buat , secara syah Dul Shomad memang betlul, dan akhirnya orang tua itu dinobatkab sebagai pemenangnya dengan hadiah seekor kerbau.

Tidak ada komentar: