Rabu, 24 Oktober 2007

PSIS ..oh..PSIS...Jerit Tangis Snexer

Innalillahi wainnalillahi roo jiun.....Kullu nafsin dzaaa iqotul mauuut...

Dengan perasaan hati yang sedih dan menangis, kami berduka jika PSISku harus berhenti ditengah jalan.

Wahai Wakil Rakyatku, hanya dengan ketukan palumulah...hanya dengan kebesaran hati dan jiwamulah....anggaran bisa mengucur dan PSIS selamat. Lihatlah puluhan ribu Snexer & Panser menangis, menjerit tak kuasa melihat kegagahan "Mahesa Jenar" hanya tinggal kenangan dan bayang-bayang.........harus hancur..........harus terjerembab dijurang degradasi !!! Goyang Semarangan yang dulu diidolakan, gemuruh sorak dan yel-yel para supporter hanyalah menjadi dongeng anak cucu belaka.

Sadarlah.....kami,.....saudara-saudara kami yang tak pernah lelah mendukung....berjuang ..hingga rela menggelandang dari satu kota kekota lain, dari stasiun ke stasiun lain,...dari stadion ke stadion lain.

Masih ingatkah hujan batu di Kamal Junaidi, hujan panah disenayan, puluhan nyawa meregang di Manggarai, Jatinegara dan Lenteng Agung....Mereka tidak pernah menuntut.............., mereka ikhlas..........mereka hanya punya satu tekad dan tujuan......PSIS ku jaya.....PSISku juara.

Sekali lagi....wahai anggota dewan....wakilku....yang kupilih.kudukung disetiap pesta demokrasi..mengapa tak mau mendengar aspirasiku, jerit tangisku....lalu...kepada siapa lagi kami mengadu.

Adilkah jika dana rakyat hanya untuk jalan-jalan, pelancongan yang tidak pernah manfaat kepada rakyat ? Disi lain hiburan rakyat harus hancur ? Dimana rasa keadilan...wahai wakil-wakil rakyat ku?
Belum kering luka karena ancaman kompetisi tahun depan yang belum tahu arahnya. Derita ini hanyalah menambah daftar panjang luka setelah Depdagri menghentikan dana APBD pada klub-klub.
*Suara jerit hati para Snexer mania & Pansermania---mas Imam, Sexer religius.

Simiskin yang jenius

K i o s
Simiskin yang jenius
kiblat para ilmuwan barat

Jika melihat dan mencermati kembali kurikulum yang diajarkan disekolah-sekolah seperti Sains, kimia, biologi, Matematika, kedokteran, dan sejarah, maka para murid akan mengenal tokoh-tokoh ilmuwan yang mayoritas dari Eropa matau dunia barat. Murid mana yang tidak kenal Aristoteles, Socrates, Alfa Edison dan ilmuwan yang tak terhitung jumlahnya. Namun siapa yang menyangka jika sebelum itu sejumlah nama-nama besar ilmuawan muslim telah lebih dulu menemukan berbagai teori dan penemuan tapi sayang sengaja tidak dipublikasikan oleh media-media barat.

Salah satu contohnya adalah Abu Al Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham. Selama ini jarang orang mengenal namanya, namun secara tidak langsung hasil karyanya sangat bermanfaat bagi umat manusia serta melebihi para ilmuwan Barat .

Penggembara ilmu
Dunia Barat menyebutnya bapak ilmu optik yang mengurai bagaimana kerja mata 'mencerna' penampakan suatu obyek dengan nama Al Hazen yang lahir di Basrah pada tahun 965 Masehi
Berawal dari pegawai pemerintah di kota kelahirannya, namun sangat senang dengan ilmu pengetahuan, sehingga pada akhirnya memutuskan keluar untuk kemudian merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Merasa belum puas, Beliau pergi ke Universitas al-Azhar Mesir dengan dana minim. Disana ia berusaha mendalami berbagai penelitian dan eksperimen tentang matematika matematika, geometri, pengobatan, filsafat dan ilmu falak.

Guru ilmuwan Barat
Karena kejeniusan dan ketekunannya, ia berhasil menemukan berbagai data penting tentang cahaya dan kajian tentang pengobatan mata serta penelitiannya mengenai cahaya. Berkat temuannya tersebut telah memberikan ilham kepada ahli sains Barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler menciptakan mikroskop serta teleskop. Beberapa buah buku karyanya tentang cahaya telah disalin dalam bahasa Inggris adalah Light dan On Twilight Phenomena sangat terkenal karena berisi kajian-kajian pembahasan senja, lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana. Dalam teorinya mengungkapkan bahwa cahaya fajar muncul apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk timur

Penemu gambar hidup
Warna merah pada senja akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk barat serta kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya. Penemuannya yang tak kalah penting adalah percobaan terhadap kaca cembung titik fokus pemanas yang menghasilkan pembakaran dari energi matahari, yang nantinya akan menghasilkan kaca pembesar pertama didunia. Yang lebih menakjubkan lagi yaitu, Beliau berhasil menemukan prinsip isi padu udara, keakuratan dalam menghitung ketinggian atmosfir bumi dan perihal hubungan kecepatan jatuhnya suatu benda , gaya gravitasi bumi jauh sebelum Issac Newton. Penemuan lainnya adalah gambar (film) yang disambung-sambung lalu diputar dan dapat bergerak hidup, sampai saat ini masih digunakan didunia film

Rujukan hingga sekarang
Selain sains, Ibnu Haitham juga banyak menulis mengenai filsafat, logika, metafisika, dan persoalan yang berkaitan dengan keagamaan. Menurutnya filsafat tidak dapat dipisahkan dari ilmu matematika, sains, dan ketuhanan.
Banyak buku yang dihasilkannya dan masih menjadi rujukan hingga saat ini, diantara yang terkenal antara lain, Al'Jami' fi Usul al'Hisab (teori-teori ilmu matemetika dan matemetika penganalisaan) Kitab al-Tahlil wa al'Tarkib (ilmu geometri), Tahlil ai'masa'il al 'Adadiyah (Aljabar), Maqalah fi Istikhraj Simat al'Qiblah (mengupas tentang arah kiblat), Maqalah fima Tad'u llaih ( penggunaan geometri dari sisi ukum syarak); dan Fi Sina'at al-Syi'r (teknik penulisan puisi). Semua buku-bukunya diterjemahkan kedalam bahasa Latin, Ibrani dan berbagai bahasa Eropa lainnya.

Disamping itu, Beliau turut menulis ulasan dan ringkasan terhadap karya-karya sarjana terdahulu Walaupun menjadi orang terkenal di zamannya, namun Ibnu Haitham tetap hidup dalam kesederhanaan. Ia dikenal sebagai orang yang miskin materi tapi kaya ilmu pengetahuan. (Imm)


..

Taj Mahal yang “Mahal”

Jalan-jalan
Taj Mahal yang “Mahal”
Jejak Peradaban Islam di Bumi Hindustan
(Maulana)
Kalian pasti sering melihat beberapa keajaiban dunia, seperti Piramid yang sudah dimuat pada edisi lalu, kemudian candi Borobudur, tembok Cina dan yang lainnya. Kesemuanya ini sebenarnya mempunyai nilai kebudayan dan arsitektur tinggi meski hanya berupa bangunan bebatuan. Namun tidak dengan Taj Mahal, yang terletak di kota Agra, Uttar Pradesh, kawasan utara India.

Sebuah bangunan yang didalamnya berdiri sebuah masjid ini sebenarnya hanyalah makam Mumtaz Mahal, seorang permaisuri raja muslim dari Dinasti Mogul, Sheh Jehan., Ia membangun untuk makam istrinya sebagai tanda cinta dengan kreasi arsitektur perpaduan gaya India, Persia dan Asia Tengah yang paling indah dan megah di dunia selama berabad-abad. Bangunan ini juga merupakan salah satu bukti sebuah maha karya arsitektur Islam yang tinggi dan menunjukkan kepada dunia, betapa peradaban masyarakat muslim sudah sedemikian maju.

Untuk membangun Taj Mahal ini membutuhkan waktu 17 tahun dengan mengerahkan 20 ribu pekerja yang terdiri dari para ahli arsitektur, pemahat, ahli kaligrafi dan tukang batu dari seluruh penjuru India, Persia dan Turki. Pada tahun 1631 bangunan yang terbuat dari marmer asli dengan tinggi mencapai 60 meter dengan lapisan emas, perak bahkan berllian ini berdiri dengan megah dipinggir sungai Yamuna.

Komplek Taj Mahal berbentuk bujur sangkar yang membujur dari utara keselatan terdiri dari tiga bagian. Ditengah-tengahnya terdapat taman bunga dengan kolam air mancur yang sangat jernih. Sedangkan dipintu gerbang selatan adalah bangunan utama berbentuk segi delapan yang ditutup kubah disebut “Mausoleum”, kemudian disebelah baratnya adalah bangunan masjid dengan dekoratif marmer yang indah hingga sekarang digunakan oleh kaum muslim untuk menunaikan shalat Jum’at.

Namun akhir-akhir ini empat menara Taj Mahal tak lagi berdiri tegak. Hal ini sudah diketahui oleh peneliti dari Inggris, sejak tahun 1940 telah miring 11,4 centimeter, dan pada tahun 1965 menjadi 12,7 centimeter, hingga sekarang sudah mencapai 21,59 centimeter dari garis tegak. Setelah diselidiki para ahli, proses kemiringannya beberapa menara ini disebabkan adanya mata air yang mengalir kesungai Yamuna dibawah pondasi-pondasi kayu Taj Mahal.
Sayang sekali jika bengunan peninggalan umat Islam ini roboh. Karena selain termasuk tujuh keajaiban dunia, setiap tahunnya sekitar tiga juta turis baik domestik maupun asing mengunjungi Taj Mahal. Jumlah ini jauh di atas jumlah turis yang mengunjungi tempat-tempat wisata lainnya di India. Adik-adik ingin berkunjung kesana ? nabuung doong !

Menjebak SiPencuri Emas

Dul Shomad
Menjebak SiPencuri Emas

Untuk mencapai kota kerajaan selama ini para penduduk desa Karangmelati harus memutari pegunungan yang jaraknya memakan waktu satu hari perjalanan kereta pedati, dan ini sangat merugikan bagi para pedagang yang menjual hasil panennya dikota. Untuk itu masyarakat sepakat membuat jalan pintas yang berupa terowongan menembus bukit disebelah selatan desa. Pada saat kerja bakti menggali, secara tidak sengaja salah seorang penduduk cangkulnya mengenai benda keras. Setelah diteliti ternyata harta karun yang berupa emas batangan. Suasana menjadi gempar, dan saat itu juga kerja bakti dihentikan dan terowongan yang berbentuk gua diamankan oleh para pengawal dari kerajaan yang langsung tiba dilokasi, hingga menunggu para ahli dari istana datang. Oleh para juragan Gembul selaku pimpinan desa, semua penduduk dilarang mendekati lokasi tersebut dengan alasan khawatir emas penemuan akan dijarah.

Juragan Gembul mencari akal bagaimana caranya mendapatkan sebelum diangkut kekerajaan.Pada malamnya sambil membawa obor juragan sengaja mendatangi sendirian lokasi penemuan dengan alasan untuk mengontrol keamanan. Melihat yang datang kepala desa sendiri, para penjaga mempersilahkan tanpa rasa curiga. “Hmm...aman..aman..semua masih utuh. Yaah.. terimakasih..silahkan meneruskan jaganya..aku mau pulang” kata juragan saat keluar dari mulut gua. Malam berikutnya juragan mengontrol lagi hingga hari ketiga.
Ternyata tanpa sepengetahuan para penjaga, didalam gua juragan ternyata setiap malamnya memasukkan dua batang emas kedalam saku celananya dan penjagapun sama sekali tidak mengetahui dan mencurigai. Hmm..sekarang dua dulu, besok lagi...besoknya lagi....mudah-mudahan utusan dari kerajaan datangnya masih lama sehingga aku setiap hari dapat mengambil sedikit demi sedikit....lama-lama kan jadi banyak hih.hih..hih..hiiih aku makin kayaaa.... !”
Kini setiap pagi juragan terlihat riang kadang tersenyum-senyum seolah merasa puas, kadang sebentar-sebentar pandangannya melirik kearah gua tersebut. Lama-lama para penduduk merasa curiga dengan gelagat juragan. Maklumlah, sifat dan gelagat juragan Gembul sendiri tidak disukai masyarakat, selain serakah dia juga bersikap sewenang-wenang serta menang sendiri apalagi jika terhadap harta. Sehingga gerak-geriknya tidak seperti biasanya begitu ada penemuan emas.

Para penduduk mengadu pada Dul Shomad tentang kecurigaan juragan Gembul, “Bagimana pak Dul, sejak diketemukan emas tersebut, kini setiap malam juragan kesana dengan alasan mengontrol, lalu sekarang ia baru saja membeli kuda lagi lima ekor lagi, jangan-jangan....” “Ssst....tidak baik berprasangka buruk pada orang”, potong Dul Shomad,” Nanti kita selidiki dulu baru kita buktikan benar tidaknya”, lanjutnya.
Usai sholat Subuh seperti biasa Dul Shomad pergi kesawah, namun kali ini ia singgah dulu kearah bukit yang bersebelahan dengan gua tempat emas ditemukan.
Dari balik bukit yang tidak begitu jauh dan diluar sepengetahuan para penjaga, ia membawa satu keranjang kecil gula aren. Dari seberang bukit ia melemparkan gula-gula aren yang sudah dikepal-kepal sebesar kepala kucing kedalam gua, setelah itu ia meneruskan kewawah.

Seperti biasanya kira-kira jam sembilan malam, juragan datang untuk mengontrol kalau batangan emas itu masih utuh atau tidak. Dengan tersenyum licik ia ia mulai lagi mengambil batangan emas dan dimasukkan kedalam saku celana sambil berguman, ”Hmm..kaya...kayaaa...kaa...aaa...aaaa...uuuuuuu...aaaadduuuh....aaadduuuuuhh.!!!”. Tiba-tiba juragan berteriak-teriak sambil mengibas-ibaskan tangannya berlari keluar. Ternyata kepalan-kepalan gula aren yang dilemparkan Dul Shomad tadi pagi telah dikerubuti segerombolan lebah madu. Para penjaga kaget lalu menghampiri juragan yang sedang panik menahan kesakitan.”Waaduuh..ternyata didalam ada lebahnya dan menyengat tanganku.” Katanya sambil melompat-lompat kesakitan. Dan disaat itu juga emas-emas yamg berada disaku celana juragan berjatuhan. Para penjaga terkejut dan langsung menangkap juragan yang kemudian dibawa kebalai desa. Mendengar peristiwa tersebut, orang-orang desa termasuk juga Dul Shomad langsung mendatangi balai desa dan selanjutnya dibawa menghadap raja untuk diadili. Mereka melihat wajah kepala desa merah karena merasa malu. “Ooo.....ternyata pencurinya juragan sendiri..huu..” guman para penduduk. Kemudian para tokoh masyarakat menhampiri Dul Shomad sambil mengucapkan selamat, “Terimakasih pak Dul, berkat jebakanmu akhirnya dapat mengungkap kasus pencurian emas didesa ini”. Dul Shomad hanya tersenyum saja. (haidar)

Bella, pemimpin muda dengan segudang ilmu

Tokoh cilik
Bella, pemimpin muda dengan segudang ilmu

Meskipun kedua orang tuanya tergolong kurang mampu, namun semangat belajarnya tak pernah surut. Kesukaannya menghafal do’a-do’a sejak kecil ternyata membawa hikmah yang sangat luar biasa. Faktor bimbingan dari ibunya yang berprofesi sebagai guru TK membuat semangatnya terus terpacu.

Gadis yang gemar main layang-layang sejak kecil ini sebenarnya untuk beaya sekolah saja harus dibantu sebuah Yayasan sosial, sedangkan kebutuhan seragam, tas dan sepatu harus menrima “lungsuran” dari teman maupun saudara. Namun bakat, kepandaian dan keberanian yang dimiliki sejak lahir membuat gadis yang mempunyai nama Bella Diniyah Putri ini membuatnya untuk mengikuti lomba pidato tingkat anak-anak. Didikan dan gemblengan dari ibunya membuat gadis kelahiran 26 Maret 1992 asal Tanggamus, Lampung ini mulai menapakkan bakatnya berpidato dan ceramah. Berbagai ilmu baik agama maupun yang umum didapat dari beberapa buku dan guru, hasilnya ia berhasil menjadi juara diusia 8 tahun didesanya, selanjutnya berbagai lomba diikutinya dengan hasil yang membanggakan. Prestasinya terus gemilang hingga diusia 13 tahun, ia ikut aktif mempromosikan hak anak di Lampung, dan sejak saat itu masyarakat sekitarnya selalu mengundangnya untuk mengisi ceramah pada acara perkawinan, khitanan dan acara lainnya. Hebatnya lagi, saat ceramah, ia tidak hanya memakai bahsa Indonesia, tapi banyak diselingi dengan bahasa Jawa, Arab dan Inggris disesuaikan dengan daerah dan kondisi masyarakatnya.

Karena kepandaian dan keberanian, membuat pelajar MTsN Pring Sewu ini memimpin sebuah organisasi Komisi Anak untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan hak anak melalui seni, musik dan olah raga. Selain itu, sejak tahun 2004, Bella juga aktif dalam kegiatan dakwah dengan menjadi penceramah (da’i cilik).
Puncak dari prestasinya ketika Juni silam, gadis yang berambisi untuk menegakkan Islam secara murni ini dipercaya oleh Pemerintah RI menjadi duta bangsa dalam Konsultasi Regional tentang Kekerasan terhadap anak yang diadakan oleh UNICEF diBangkok Thailand. Dalam acara tersebut Bella dinobatkan sebagai salah satu Pemimpin Muda oleh badan PBB yang mengurusi anak ini.

Hebat nggak adik-adik, mau jadi seperti kak Bella ? makanya yang rajin belajar, baik pelajaran sekolah maupun agama.








Bella, pemimpin muda dengan segudang ilmu

Tokoh cilik
Bella, pemimpin muda dengan segudang ilmu

Meskipun kedua orang tuanya tergolong kurang mampu, namun semangat belajarnya tak pernah surut. Kesukaannya menghafal do’a-do’a sejak kecil ternyata membawa hikmah yang sangat luar biasa. Faktor bimbingan dari ibunya yang berprofesi sebagai guru TK membuat semangatnya terus terpacu.

Gadis yang gemar main layang-layang sejak kecil ini sebenarnya untuk beaya sekolah saja harus dibantu sebuah Yayasan sosial, sedangkan kebutuhan seragam, tas dan sepatu harus menrima “lungsuran” dari teman maupun saudara. Namun bakat, kepandaian dan keberanian yang dimiliki sejak lahir membuat gadis yang mempunyai nama Bella Diniyah Putri ini membuatnya untuk mengikuti lomba pidato tingkat anak-anak. Didikan dan gemblengan dari ibunya membuat gadis kelahiran 26 Maret 1992 asal Tanggamus, Lampung ini mulai menapakkan bakatnya berpidato dan ceramah. Berbagai ilmu baik agama maupun yang umum didapat dari beberapa buku dan guru, hasilnya ia berhasil menjadi juara diusia 8 tahun didesanya, selanjutnya berbagai lomba diikutinya dengan hasil yang membanggakan. Prestasinya terus gemilang hingga diusia 13 tahun, ia ikut aktif mempromosikan hak anak di Lampung, dan sejak saat itu masyarakat sekitarnya selalu mengundangnya untuk mengisi ceramah pada acara perkawinan, khitanan dan acara lainnya. Hebatnya lagi, saat ceramah, ia tidak hanya memakai bahsa Indonesia, tapi banyak diselingi dengan bahasa Jawa, Arab dan Inggris disesuaikan dengan daerah dan kondisi masyarakatnya.

Karena kepandaian dan keberanian, membuat pelajar MTsN Pring Sewu ini memimpin sebuah organisasi Komisi Anak untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan hak anak melalui seni, musik dan olah raga. Selain itu, sejak tahun 2004, Bella juga aktif dalam kegiatan dakwah dengan menjadi penceramah (da’i cilik).
Puncak dari prestasinya ketika Juni silam, gadis yang berambisi untuk menegakkan Islam secara murni ini dipercaya oleh Pemerintah RI menjadi duta bangsa dalam Konsultasi Regional tentang Kekerasan terhadap anak yang diadakan oleh UNICEF diBangkok Thailand. Dalam acara tersebut Bella dinobatkan sebagai salah satu Pemimpin Muda oleh badan PBB yang mengurusi anak ini.

Hebat nggak adik-adik, mau jadi seperti kak Bella ? makanya yang rajin belajar, baik pelajaran sekolah maupun agama.








Balas Budi Sang Bangau

Dongeng
Balas Budi Sang Bangau
Dahulu kala disuatu lembah, hiduplah seorang pemuda bernama Citraganda. Sehari-harinya ia mengambil kayu bakar dihutan yang kemudian dijualnya kekota dan uang hasil penjualan dibelikannya makanan.
Pada suatu hari ketika ia berjalan pulang dari kota sehabis menjual kayunya, melihat sesuatu yang menggelepar diatas Lumpur. Setelah didekatinya ternyata seekor burung bangau yang sedang meronta-ronta karena terjerat perangkap. Dengan cepat Citragandapun segera melepaskan perangkap itu sehingga sang bangau bisa terbebas dan gembira lalu berputar-putar diatas kepala Citraganda beberapa kali sebelum terbang keangkasa. Sesampai dirumah turunlah hujan lebat yang disertai cuaca sangat dingin. Citraganda segera menyalakan tungku api untuk menghangatkan badan dan menyiapkan makan malam. Tiba-tiba terdengarlah suara ketukan pintu dari luar rumah. Ketika dibuka, ia terkejut, karena didepannya tampak seorang gadis yang cantik kedinginan sedang berdiri didepan pintu, kepalanya dan tangannya penuh dengan lumpur. “Mmm..mmasuklah !, nona pasti kedinginan, silahkan hangatkan badanmu dekat tungku”, ujar Citraganda. Gadis itu hanya diam saja. “Anda mau kemana ?, Tanya Citragansa lagi. “Aku mau mencari saudaraku, tetapi tidak tahu lagi harus kemana, sedangkan hujan turun lebat, aku jadi berhenti dan bermaksud berteduh, bolehkah aku menginap disini malam ini?”, kata gadis tersebut.dengan suara yang lembut. “Ooo…tidak apa-apa... tapi beginilah rumahku, kecil dan tidak punya apa-apa”,jawab Citraganda. “Aku hanya ingin menginap saja”, sahut gadis itu seraya sambil merapikan baju. Citragansa berpikir bahwa gadis itu akan segera pergi, iapun tidur didekat pintu depan. Ketika pagi hari saat terbangun Citraganda terkejut, karena gadis itu sudah menyiapkan makan pagi. Belum ia habis pikir tiba-tiba gadis itu berkata dengan pelan,”Maaf, aku telah lancang membuatkan makanan”. “Ooh terimakasih...terimakasih..tidak apa-apa..tidak apa-apa”, jawab Citraganda. Setelah bercerita panjang lebar yang ternyata gadis itu sebatang kara yang sedang mencari saudara satu-satunya namun tidak tahu lagi harus kemana. Citraganda menawarkan untuk tinggal. “Tinggallah disini dulu sampai kamu menemukan apa yang kamu cari”. Gadis itu hanya mengangguk.

Setelah dua pekan berlalu, tiba-tiba gadis tersebut berkata dengan sangat iba,”Maukah kamu menikah denganku, akusudah tidak tahu lagi mau kemana jika pergidari sini, sedangkan saudaraku….aku tidak tahu lagi entah kemana .”. Terkejutlah Citraganda mendengar permohonan gadis tersebut lalu berkata’”Bebb..bb..baaik..ak..akk…akku mau..tt..ttapi apakah kamu mau denganku yang hanya seorang miskin tak punya apa-apa?”. Gadis itu tersenyum haru dengan linangan air matanya yang membasahi pipi berkata,”Hhm...hh..itu bukan masalah bagiku, kini panggilah aku Ayu Tunjungbiru “. Singkat cerita kedua mempelai tersebut dinikahkan penghulu desa, sebagai istri, Tunjungbiru sangat rajin mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehari-hari, sedangkan Citraganda mencari kayu dihutan untuk dijual.

Pada suatu hari Tunjungbiru meminta suaminya untuk membelikan benang dikota karena ia ingin menenun. Sang istri berpesan, jika sedang menenun didalam kamar jangan sekali-kali mengintip.
Setiap selesai menenun, hasilnya sangat bagus dan dijual oleh Citraganda kekota. Dalam waktu yang tidak lama hasilnya sudah terlihat. Kini sepasang suami istri tersebut hidup kecukupan dan membangun rumah yang besar. “Terimakasih istriku, kamu sudah memberiku segalanya”. Kini pesanan tenun sangat banyak, namun Tunjungbiru selalu mampu mengerjakannya, bahkan hampi lima hari tidak keluar dari kamar, tanpa makan dan minum juga kuat.
Suatu ketika, ia mendapat pesanan yang lebih banyak, sehingga Tunjungbiru berhari-hari mengerjakan didalam kamarnya. Karena sangat mencemaskan kondisi istrinya yang berhari-hari tidak makan, Citraganda berkeinginan melihat istrinya.

Tetapi alangkah terkejutnya ketika yang dilihatnya didalam ruangan tenun, ternyata seekor bangau sedang mencabuti bulunya untuk dijadikan kain, sehingga badan bangau hampir gundul. Akhirnya bangau tadi sadar jika dirinya dilihat Citraganda dan saat itu juga berubah wujud menjadi Tunjungbiru. “Akhirnya kamu melihatnya juga”, kata istrinya. “Sebenarnya aku adalah seekor bangau yang dahulu pernah kamu tolong, dan untuk membalas budi aku merubah wujud menjadi manusia dan melakukan hal ini. Dan kini sudah saatnya aku kembali keujudku semula dan terpaksa meninggalkan kamu”, lanjut Tunjungbiru sambil menangis. “Maafkan aku …kumohon kamu tetap disini apapun wujudmu aku menerima”, kata Citraganda. Namun Tunjungbiru telah berubah kembali menjadi bangau dan mengembangkan sayapnya, lalu terbang keangkasa. Kini tinggallah Citraganda sendirian lagi yang menyesali perbuatannya karena telah melanggar wasiat istrinya.(Haidar)

dongeng
Kesombongan berbuah kehancuran
Kak Haidar
Syahdan disuatu padang safana yang luas, tersebutlah sebuah wilayah yang bernama Masaimara.
Disitu tanahnya sangat subur, banyak rumput-rumput segar yang tumbuh hampir merata dipadang tersebut, sehingga banyak binatang herbifora yang mendatanginya untuk memperoleh rumput segar dan berkalsium tinggi.
Terlihat disana sekawanan kerbau hutan yang asyik mengunyah rerumputan, disampingnya sekelompok zebra yang tak henti-hentinya mencabuti rumput yang segar, dan ribuan wildebeest yang berlari kesana-kemari mencari lahan yang kosong untuk makan. Kerika para binatang enak-enak melahap, tiba-tiba sekelompok jerapah dari kejauhan melihat sekelompok singa yang sedang menuju dimana para binatang tersebut makan. Maklum leher jerapah panjang dan tinggi sehingga pandangannya untuk melihat hamparan luas tidak terhalang oleh pepohonan. “Hei teman-temaan…awaaaas !! ada kawanan singa dataang…semua lariii…..!!!.” teriak jerapah. Debu berterbangan dan suara menderu karena ribuan binatang lari menjauh begitu kawann singa datang.
Dengan napas yang terengah-engah bercampur kecewa para singa menggerutu, karena tak satupun buruan yang ditemukan.

Keesokan harinya kembali binatang-binatang berdatangan disitu untuk makan, namun lagi-lagi gerombolan singa dari kejauhan datang. Jerapah kembali memperingatkan para binatang untuk cepat-cepat berlari dan singa-singa lagi-lagi kecewa.
Sejak saat itu rupanya para singa sudah jenuh dan bosan untuk berburu disitu. Para binatangpun aman dalam mencari rumput. Kini para binatang herbifora mempercayai jerapah untuk menjadi mata-mata dari ancaman bahaya. Setiap hari ketika para binatang mencari rerumputan muda, jerapah hanya modar-mandir kesa-kemari dengan alasan berjaga-jaga, sedangkan para binatang mencarikan rumput segara untuk jerapah. Hal seperti ini berlangsung setiap hari, hingga lama-lama sifat jerapah mulai berubah.

Kini jerapah mulai bersikap sombong, setiap ketemu teman-temannya selalu berkata, “Hei..siapa yang dapat menyelamatkan kalian semua dari ancaman singa kalau tidak aku, jadi sudah sepantasnya kalian menghormatiku dan menjadikanku pemimpinmu”.
Kadang-kadang juga timbul sifatnya yang serakah dan licik, jika ada temannya menemukan rerumputan atau dedaunan muda yang segar ia lalu berteriak ada singa datang, begitu temannya pergi mekanan tadi dihabiskan sendiri oleh jerapah tersebut. Lama kelamaan sifat jerapah mulai tidak disukai oleh teman-temannya. Pada suatu ketika, padang Masaimara rumputnya telah habis dan binatang-binatang mencari makan berpindah didekat lembah yang penuh dengan pohon-pohon yang tinggi, jerapahpun mengikutinya. Namun ketika ada binatnag lain yang menemukan dedaunan yang segar, jerapah cepat-cepat merebutnya. Lama-kelamaan teman-temannya merasa kesal dengan tingkah laku sijerapah tersebut. Lalu dibiarkanlah jerapah menyantap sendiri makanan yang segar dengan rakus dan berlebihan, akibatnya perutnya kekenyangan dan sulit untuk berdiri, akhirnya ia hanya tidur-tiduran, sementara yang lainnya mencari sisa-sisa makanan.

Ketika matahari sudah berada tepat diatas kepala dan semua binatang belum menghabiskan makan, tiba-tiba dari arah dalam hutan terdengar suara berisik yang sangat keras, momon sikera berteriak-teriak keras memperingatkan semua binatang,”Haaiiii….semua lariii!! Gerombolah singa dataaang….” Kontan semua binatang berlarian menjauhi lembah tersebut. Malang nasib jerapah sombong itu, ia terasa berat mengangkat tubuhnya dan perutnya buncit karena kebanyakan makan. Akhirnya ia hanya bisa berteriak-teriak, “Haaiii…. Tungguuuu…jangan tinggalkan akuuu…!!, tapi baru saja dapat berdiri tiba-tiba craaap !!! sepasang taring tajam menghujam dilehernya, yang ternyata seekor singa jantan telah menerkamnya dari belakang dan bruuk !!! tubuh jerapah roboh ketanah, dibelakang singa-singa yang lapar lainnya ikut mengeroyok, sedangkan dari kejauhan teman-temannya hanya bisa memandang saja.
Itulah jika mempunyai sifat yang sombong dan serakah, akhirnya akan binasa sendiri seperti jerapah tadi.
Harga sebuah kebijaksaan

Diba seekora singa gagah perkasa. Meskipun petarung yang hebat, namun dia penguasa dataran serengeti yang dicintai rakyatnya. Hampir semua warga yang dipimpinnya merasa puas, senang, adil dan hidup rukun dibawah perintahnya.
Dalam memimpin negrinya, Diba dibantu dua pengawalnya Danda dan Giba yang keduanya juga petarung yang hebat.
Suatu ketika pada musim kemarau yang panjang datang. Bencana kekeringan melanda daratan Serengeti, rumput-rumput serta tanaman lainnya kekurangan air, mulai layu, kering kemudian mati yang menyebabkan binatang-binatang buruan tidak pernah datang lagi. Dampak dari semua ini, singa-singa kesulitan mencari binatang buruan yang mengakibatkan banyak anak anak singa yang kurus dan mati. Setiap hari satu persatu kian bertambah jumlah yang mati. Melihat situasi ini Diba merasa sedih dan prihatin sehingga memutar otaknya agar bagaimana warganya tidak habis.

Diba kemudian memanggil dua pembantunya Danda dan Giba,”Panglima, aku terpaksa akan mencari buruan diluar wilayah kita. Apapun yang menjadi resiko akan kutempuh demi rakyatku yang sedang kelaparan. Dan kamu berdua tugasnya menjaga perbatasan Serengeti. Jika aku mendapat buruan langsung bawa masuk kewilayah kita lalu bagikan kepada rakyatku. Dan jangan sekali kali kalian memakannya sebelum rakyatku kenyang. Nanti kita makan bersama setelah semuanya dapat.”. “Baik paduka , akan hamba laksanakan”, jawab mereka berdua.

Keesokan harinya Diba mulai berangkat dikawal Danda dan Giba. Sesampai diperbatasan Diba sendirian mulai menyusup kenegeri Mambonga, yang masih banyak binatang buruan. Satu persatu singa singa penjaga wilayah Mambonga dilumpuhkan. Dengan sangat hati-hati ia tetap menghin dari pengawal yang berjumlah besar.
Diba mulai mendapatkan dua ekor rusa yang langsung diberikan Danda dan Giba, selanjutnya ia berburu terus sambil menyusup, tanpa kenal lelah nyawanya dipertaruhkan demi rakyatnya.

Ditempat lain, Danda dan Giba sibuk membagi hasil buruan pada rakyat Serengeti. Namun begitu melihat hasil buruan yang banyak, tiba tiba Giba timbul niat jahatnya. Beberapa buruan disembunyikan disalah satu gua untuk dinikmati dirinya sendiri bersama keluarganya. Lama kelamaan Danda mulai curiga, setelah diselidiki ternyata benar, lalu masuklah ia kegua dan berkata, ”Ooo…ternyata bagus juga perilakumu. Sebuah pengkhianatan hanya untuk mementingkan keluarganya”. “Jangan menuduh seenaknya. Ini aku hasil buruanku sendiri.” Jawab Giba.. “Ooo..baik kita buktikan nanti jika baginda sudah pulang.”

Tak lama setelah perseteruan kedua pengawal itu, baginda sudah pulang dengan membawa hasil buruan yang memuaskan. Kedua pengawal melaporkan dan masing masing mengklaim dirinya yang benar dan saling menuduh keduanya.
Sang raja tersenyum dan berkata,”Baiklah akan kubuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah. Yang salah hukumannya akan berat yaitu pengusiran dari Serengeti. Bagaimana.!.ini kesempatan mendapatkan ampunan dariku jika kalian mau mengakui kesalahan dengan jujur”. “Hamba tidak salah, Danda yang curang!, boleh dibuktikan”, teriak Giba dengan lantang.

“Baiklah sekarang kalian berdua maju!” perintah sang raja Lalu diperiksalah kedua kuku depan dan taring keduanya. Diba mengamati kuku Danda lalu bergantu kuku Giba, dan terkejut setelah diteliti disela sela kuku Diba terdapat darah dan daging bekas bekas buruan. “Giba kamu bohong dan terbukti bersalah !.Karena jka hanya membawa binatang buruan saja, kukumu tetap akan bersih. Tapi setelah kuperiksa kuku dan taringmu masih ada sisa sisa bekas daging rusa ini berarti kamu memakannya dan juga mungkin keluargamu”. Merasa dirinya bersalah, Giba tiba-tiba menerkam Danda, dan terjadilah pertarungan sengit. Setelah keduanya terluka dan kehabisan tenaga, para pengawal lainnya diperintahkan raja untuk menangkap Giba dan diusirlah keluar Serengeti bersama seluruh keluarganya. Kini rakyat Serengeti dapat menikmati hasil buruan rajanya yang bijaksana.(Haidar)

Lebaran bukan untuk hura-hura

L i l i p u t
Lebaran bukan untuk hura-hura
(Haidar)
Adik-adik pembaca yang soleh,…..kalian puasa nggak ? ya harus dong, hukumnya kan wajib. Setelah selesai satu bulan...tibalah hari istimewa yang semua orang sudah menunggu-nunggu. Apa lagi kalau tidak hari lebaran.

Memang, hari lebaran adalah hari kemenangan bagi umat Islam, tapi hari besar ini sudah menjadi tradisi bangsa Indonesia, sehingga setiap kali akan datang, hampir semua orang ingin merayakannya, bahkan yang merantau jauh dari kampungnya pun berusaha untuk pulang mudik. Mereka rela harus berdesak-desakan dibus-bus, dikereta api, terminal-terminal, menempuh perjalanan jauh hanya demi ingin merayakan lebaran bersama keluarga dikampung. Disana-sini , berbagai pusat pembelanjan seperti maal-maal, swalayan maupun pasar-pasar tradisional terlihat sangat ramai pengunjung untuk belanja kebutuhan lebaran.

Ketika lebaran tiba, banyak dijumpai orang-orang memakai baju baru, berbagai makanan khas lebaran seperti opor ayam, ketupat, sirup dan yang lainnya. Dimana-mana telihat orang pada hilir mudik saling berkunjung kesanak keluarga, saudara serta handaitulan, tujuannya selain silaturrahmi adalah saling memaafkan.

Adik-adik pasti juga senang ya, berlebaran pakai baju baru, sepatu baru, dapat uang saku dari sana-sini, merayakan bersama ayah, ibu dan keluarga lainnya atau pergi ketempat-tempat wisata. Tapi kalian harus ingat ! Merayakan hari raya tidak harus bermewah-mewahan atau berlebihan, semua serba baru, ketupat opor dan lain-lainnya harus ada, apalagi menyulut petasan yang sifatnya mubadzir selain mengganggu orang lain juga tidak ada manfaatnya.

Makna Hari raya yang sebetulnya memang merupakan hari kemenangan, tapi tidak harus dipaksakan secara berlebihan apalagi bagi mereka yang jika kurang mampu. Maksud dari kemenangan itu sendiri tak lain adalah kemenangan bagi kaum muslim yang telah berhasil berperang melawan hawa nafsu selama sebulan penuh. Sedangkan untuk perayaan hanyalah semacam tradisi atau kebiasaan yang tidak ada dalam tuntunan Islam. Justru yang tak kalah pentingnya adalah mengoreksi diri sendiri bagaimana puasa kita ini, sudah betul apa belum, lalu... sudahkah kita berzakat fitrah ?

Coba kita lihat disekitar kita, masih adakah saudara, tetangga kurang mampu, atau teman-teman yang sudah tidak mempunyai orang tua. Mereka hatinya sedih tidak bisa seperti yang lainnya dalam merayakan hari raya. Disinilah pentingnya kita berzakat dan bersedekah sehingga mereka yang kurang mampu juga ikut senang dihari raya ini. Kemudian, malamnya boleh kita mengumandangkan takbir sebagai tanda mengagungkan asma Allah, tapi ingat ! jangan sampai kebablasan atau secara berlebihan.
Paginya, biasanya adik-adik setelah bangun tidur sudah ribut menata diri untuk sholat Ied, menyiapkan baju baru dan ini dan itu, sehingga kadang meninggalkan sholat Subuh. Naah......... ini yang tidak boleh. Yang perlu diingat, sholat Ied itu hukumnya sunnah mu’akad (sunah yang diwajibkan) dantidak harus memakai pakaian baru, namun alngkah baiknya memakai yang berwarna putih.

Sudah menjadi kebiasaan, lebaran menjadi ajang silaturrahmi dan saling bermaaf-maafan baik sesama saudara, kerabat atau teman yang jauh maupun dekat, meskipun saling memaafkan tidak harus dihari raya. Lalu, apa yang harus kita perbuat setelah hari raya ?
Disinilah kita harus mengoreksi diri sendiri. Misalnya, jika sebelum Ramadhan dulu sholat 5 waktu masih ada yang kurang, setelah lebaran ini diharapkan sudah lengkap. Jika dulu sholat Subuhnya sering lupa, atau kesiangan sekarang seharusnya bisa tepat waktu dan berjamaah bagi yang putra, atau meningkatkan ibadah lainnya.

Syukur-syukur puasanya bagus kemudian setelah hari raya kalian mau menjalankan puasa syawal atau sehari setelah hari raya. Insya Allah pahalanya sangat luar biasa. Karena Rasulullah saw pernah bersabda dalan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dia berpuasa pula sebanyak 6 hari pada bulan Syawal, seolah-olah dia berpuasa sepanjang masa."

Piramid

Jalan-jalan
Piramid, makam terbesar didunia
Kak Haidar
Adik-adik yang soleh…kalian tahu tidak salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang berasal dari Mesir ? pasti tahu ya..yaitu Piramid, suatu bangunan tempat makam raja-raja Mesir kuno, bentuknya segitiga dan besar terletak di kawasan yang disebut Bandar Kematian Giza.

Sampai sekarang tidak seorang pun tahu bagaimana orang-orang Mesir ribuan tahun lalu sanggup membangun bangunan yang tidak saja kemegahannya, tapi jugs ketelitian konstruksi. Batu-batu yang disusun sangat rapi dan teliti sehingga pisau silet pun tidak bisa diselipkan diantara batu itu. Bentuknya sangat geometris, dengan dasar berbentuk kubus kemudian diatasnya batu-batu berbentuk segitiga yang ukurannya semua sama, setiap batu minimal beratnya 2 ton. bahkan ada yang sampai 70 ton. Lalu, bagaimana cara menyusun batu sebesar dan seberat ini hingga menjulang tinggi?
Anehnya, suhu didalam piramid selalu tetap stabil yaitu, 20 derajat celcius dan tahan gempa. Menurut tulisan yang diketemukan dalam bentuk hiroglip, lorong buntu di dalamnya menuju ke arah bintang Orion di langit. Piramida itu sendiri berfungsi sebagai bandar laut pemberangkatan kapal yang akan ditumpangi roh firaun yang mau berlayar ke tempat dewanya, yaitu Osiris. Tapi ini menurut mereka,.....awas, kalian jangan sampai percaya sebab dalam tuntunan Islam, yang demikian ini namanya syirik.
Sedangkan pintu gerbang yang menghadap arah utara atau disebut bintang Polaris, akan dimasuki cahayanya yang persis menyinari lantai dalam. Orang Mesir purba terbukti amat mahir dalam mengukur kedudukan bintang, karena ketika menyusun Piramid Agung, selalu mengikuti Bintang Utara di langit sehingga dapat memberikan petunjuk usia Piramid itu sendiri

Diantara beberapa Piramid, yang paling besar adalah Piramid Kufu yang tingginya mencapai 482 kaki, dibuat pada tahun 2600 sebelum Masehi oleh arsitek Imhotep. Konon pembangunannya menghabiskan 2 juta batu blok dan membutuhkan waktu pembangunan selama 20 tahun dengan 10 ribu pekerja. Batu blok yang berasal dari batu kapur ini dihaluskan sampai mengkilap, sehingga ketika dipandang dari kejauhan akan terlihat berkilauan jika terkena sinar matahari..

Piramid Kufu merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang tertua dan masih terawat. Sedangkan didalam bangunan tersebut terdapat Mummi (mayat yang diawetkan dengan cara dibalsam) Raja Cheops, yaitu Fir’aun Kufu keturunan bangsa Mesir keempat.yang memerintah dari tahun 2606-2583 SM.



Letak deretan piramida di Gizeh meniru persis deretan bintang pembentuk sabuk Osiris dalam rasi bintang Orion.

Dewa Kematian pelindung semua jenazah, Anubis,menyiapkan pharao yang akan berlayar ke ruang angkasa,untuk menyatu dengan Godfather-nya.
Lorong buntu dalam piramida sebelah kiri mengarah ke bintang Osiris (Orion) dan Isis (Sirius), sedangkan lorong di sebelah kanan mengarah ke bintang Stella Polaris.





.



...






Dikomplek bangunan ini terdiri dari berbagai bagian yang dihubungkan dengan jalan agak lebar menuju dua kuil dan tiga Piramid kecil tempat dimana permaisuri dimakamkan. Disini akan ditemukan lubang-lubang makam para bangsawan. Satu lagi piramid kecil dimana Ratu Hetephheres dimakamkan pada tahun 1925 SM yang merupakan istri Snefru.

Tak jauh dari Piramid tersebut terdapat patung singa berkepala manusia yang dikenal dengan nama Sphinx. Oleh orang-orang Mesir kuno, patung ini fungsinya untuk menjaga makam-makam raja.



Sebetulnya selain Piramid Kufu, juga masih ditemukan beberapa piramid Khafre yang merupakan makam waris Kufu yang merwat Sphinx agung, kemudian sebelahnya lagi Piramid Menkaure yang tingginya hanya setengah dari Khafre. Disebelah selatannya lagi akan dijumpai Piramid Nubia yang dibangun sekitar 300 sebelum Masehi. Orang-orang Babylonia meniru gaya pembangunan piramid ini di Mesopotamia yang dikenal dengan namn Ziggurat.

Antara Dugderan dan menyambut puasa.

L I L I P U T Si Dul edisi 34
Antara Dugderan dan menyambut puasa.
Bulan puasa sebentar lagi tiba. Adik adik pembaca, sudah siap belum ? maksudnya siap untuk menyambut dan menunaikan ibadah puasa. Ibadah yang satu ini wajib dikerjakan bagi setiap orang yang beriman lho.
Dikota Semarang, biasanya jika mnjelang datangnya bulan puasa ada satu tradisi yang sudah lama turun temurun, yaitu Dugderan. Bagi pembaca Si Dul yang tinggal di Semarang dan sekitarnya pasti tahu bahkan pernah mengunjungi. Lalu, apa to dugderan itu ?

Pada zaman dahulu, Dahulu kala kaum muslimin dan muslimat menentukan hari mulainya puasa berbeda-beda antara faham yang satu dengan faham yang lain. Perbedaan pendapat ini membuat masyarakat lainnya agak bingung harus ikut yang mana. Hal ini menjadi perhatian serius dari pemerintah pada waktu itu, sehingga Bapak Bupati Semarang RMTA Purbaningrat pada tahun 1891 memberanikan diri untuk menentukan mulainya hari puasa setelah melalui berbagai petimbangan dengan para tokoh dan ulama. Setelah disepakati, sebagai tanda bahwa esok hari dimulai menjalankan puasa, dibunyikanlah bedhug di Masjid Besar Semarang dan meriam sebanyak tiga kali di halaman Kanjengan (Kantor Bupati, yang sekarang menjadi pertokoan dan bioskop Kanjengan Teater atau tepatnya dibelakang pasar johar).

Sejak saat itulah, setiap tahunnya selalu diadakan upacara penyambutan bulan Ramadhan yang dimulai sehabis salat Asar. Acara ini semakin tahun semakin meriah karena dikuti para punggawa dan pengawal kabupaten dengan diiringi musik gamelan. Begitu pidato pemimpin upacara selesai, maka dibunyikanlah bedug dan disusul penyulutan meriam oleh mantri polisi. Karena suara bedug yang disusul dengan suara meriam terjadilah bunyi “dug-dug der-der ! “, lalu masyarakat menamakannya “Dug-der” hingga sampai sekarang.

Karena upacara ini selalu ditonton oleh masyarakat banyak, maka tidak mengherankan jika dilokasi tersebut bermunculan para penjual tiban, mulai dari makanan, minuman, mainan anak anak hingga berbagai pertunjukan rakyat. Maka sampai sekarang bisa dilihat para penjual meluber hingga jauh dari lokasi masjid Kauman. Adapun salah satu ciri khas mainan dugderan hingga kini masih ada yaitu “warak nggendok” sejenis hewan campuran budaya jawa, cina dan arab. Warak ini menjadi symbol persatuan dari berbagai etnis di Semarang, mengingat kota yang didirikan Ki Ageng Pandanaran ini terdiri dari berbagai etnis.

Perayaan tradisi Dugderan ini sampai sekarang masih dilestarikan, tidak hanya dipusatkan di sekitar bekas Alun-alun Masjid Besar Kauman tetapi sudah menyebarluas ke sepanjang jalan Pemuda dan halaman Balaikota Semarang dan dimeriahkan oleh arak-arakan karnaval dugderan yang diikuti oleh perwakilan aktifis Islam dari seluruh kecamatan sekota Semarang. Sayang saat ini untuk para pedagang dugder dipusatkan di Polder Tawang untuk kelancaran lalu lintas, meskipun pelaksanaannya sama yaitu satu hari sebelum puasa Ramadhan dan dengan tata upacara yang hampir sama dengan bentuk aslinya.

Adik adik pasti ingin sekali melihat tradisi ini ya. Meskipun setiap tahunnya selalu ada, tapi rasanya belum puas jika belum mengunjungi, bahkan ada pepatah Semarangan mengatakan “Jangan mengaku orang Semarang jika belum melihat dugderan.”

Meramaikan dugderan dan menyambut datangnya bulan Ramadhan itu boleh boleh saja. Tapi harus diingat…tujuan kita sebenarnya bukan pada penyambutan atau kemeriahan tradisi dugderannya. Tapi justru yang lebih penting yaitu bagaimana kita menjalankan puasa dengan benar dalam arti bukan puasa hanya menahan lapar dahaga saja, tapi juga menahan segala hawa nafsu. Disinilah perlunya kita “menata diri” agar nanti selepas Ramadhan, kembali “fitrah”. Berhasil atau tidaknya puasa kita sebenarnya kita sendiri yang dapat menilai. Jika amal ibadah kita mengalami kemajuan dari sebelum Ramadhan insya Allah puasa kita diterima Allah Swt.
Naah ….bagaimaman adik adik sudah siap ? (Haidar)

KECANTIKAN TAMAN WISATA ALAM PULAU GUNUNG API BANDA

KECANTIKAN TAMAN WISATA ALAM PULAU GUNUNG API BANDA

Pemandangan alam pegunungan, pantai atau hutan wisata, sepertinya sudah biasa dan banyak ditemukan di pulau Jawa ini. Tapi alam ciptaan Allah yang satu ini sangat indah dan satu-satunya didunia ini yaitu Panorama bawah laut dan Pulau Gunung Api Banda. Lalu dimana letak tempat tersebut ?

Pulau Gunung Api Banda terletak di Lautan Banda, lautan terdalam di Indonesia. Pulau ini adalah bagian dari salah satu pulau di Kepulauan Laut Banda, wilayah perairan Maluku Tengah ini mempunyai ketinggian 0-656 meter dari permukaan laut. Keadaan pantai berikut daratan dan gunungnya yang masih aktif (sesekali mengeluarkan asap dan lahar) mempunyai panorama yang sangat indah dan menarik Sedangkan Sonegat, Sjahrir Island, Lontar Island, Batu Belanda, Ai Island Hatta Island ,Keraka Island adalah pulau-pulau yang wilayah dari sub-biografi di Indonesia dan mempunyai panorama bawah laut yang mempesona.

Bagi para penyelam akan dimanjakan dengan menikmati area menyelam mulai dari kedalaman yang dangkal antara Banda Neira, Gunung Api sampai dengan tembok vertikal di Pulau Hatta. Serasa lebih lengkap dengan kehadiran kehidupan laut seperti ikan hiu, kura-kura, sekelompok Napoleon Wrasse, ikan dengan kelompok besar, tuna, dan lobster yang besar, menemani berbagai kelompok ikan batu karang dan beberapa ikan blue girdled dan emperor angelfish yang cantik juga terdapat disini

Di tempat ini pula akan menemukan beragam barrel, tube sponge, gua-gua karang, beragam: sekelompok snappers, large emperor, blue-girdled angelfish, wrasses, large pinnate bat-fish dan beragam bannerfish

Selain fauna alam laut juga akan ditemukan berbagai fauna khas seperti Kus-kus (Phalanger orientalis), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), dan Lumba-lumba (Dolphinidae) yang dilindungi Undang-undang. Sedangkan beberapa flora yang unik, yaitu pohon pala(Myristica fragrans) yang tertua diIndonesia

Untuk mencapai daerah ini dapat dicapai melalui Ambon dan kapal ferry yang beroperasi sekali dalam dua minggu. Disanapun akan disediakan berbagai penginapan dengan fasilitas yang lengkap serta penduduk lokal dengan makanan tradisionalnya dari rempah-rempah. Untuk penyelidikan sejarah, disana akan dijumpai benteng peninggalan Belanda, mengunjungi perkebunan pala. Sedangkan trek menuju Gunung Api akan meninggalkan kesan yang tidak akan terlupakan dengan pemandangan yang menakjubkan di sekeliling pulau Banda-Neira. (Haidar)

Jihad Kecil-kecilan

L i l i p u t
Jihad Kecil-kecilan
Hari Sabtu anak-anak pulang agak awal yaitu jam sebelas. Dipinggir lapangan mereka tidak langsung pulang, melainkan duduk-duduk dulu sambil melepas kepenatan setelah dari pagi memikirkan pelajaran mereka cerita kesana-kemari sambil.
Tiba-tiba Rani teringat kalau disalah satu swalayan dikota Semarang ada pameran buku, kemudian ia berkata,”Hai, teman-teman....bagaimana jika besok minggu kita jalan-jalan melihat pameran buku, bagus-bagus lho bukunya”. “Iya-ya aku baru ingat padahal waktunya tinggal besok, baiklah kita lihat bersama-sama bagaimana..., setuju..!”, kata Habib. “Setujuu...”sahut rekan-rekannya.

Hari minggu setelah usai kuliah ahad pagi yang diselenggarakan disekolah, anak-anak berkumpul. Mereka bersama-sama berjalan menuju keswalayan pusat kota dimana ada pameran buku. “Bukunya bagus-bagus, rasanya ingin kumiliki semua”, guman sebagian dari mereka sambil membolak-balik buku-buku yang dipajang.
Setelah puas melihat pameran, dan sebagian ada yang membeli, lalu mereka naik ke lantai atasnya lagi untuk melihat-lihat berbagai pakaian dan produk yang dipajang dimaal. Setelah hari hampir siang rupanya perut mereka mulai lapar. “Yuuk kita cari makanan sebelum pulang,”ajak Wira. “Iya niih perutku sudah berbunyi, enaknya kitamakan dimana” sahut Dani.”Bagaimana.... kalau kita jajan di situ. Itu..tuu...restoran cepat saji, ayamnya enak lho..ada kentangnya lagi. Gaul dikit doong bagaimana?”, kata Rizki. Ok...aayo masuk”, Dindi menyahut. “Ah enggak ah, aku mau jajan disini saja, mie lontong itu juga enak dan membuat kenyang”, jawab Habib. “Aaaah..kamu kuno sih..takut uangnya kurang yaa...nanti aku yang nraktir kalau kurang..”kata Ayu. “Terimakasih...uangku masih cukup kok. Cuma...yaaah ...suka disini aja”, jawab Habib sambil tersenyum.
Lalu anak-anak mengikuti Rizki dengan bergaya seperti turis-turis asing mereka melangkah masuk ke restoran cepat saji yang ramai oleh pengunjung. Sedangkan Dinda, Rani, Dani, Pingki, Wira dan Putri mengikuti Habib, mereka sambil duduk dikursi palstik dibawah pohon yang rindang, menyantap mie lontong dan es kelapa muda dengan lahapnya .

Setengah jam kemudian semuanya berkumpul kembali dihalte dengan perut kenyang, sambil menunggu bus kota, Riski mendekati Habib lalu berkata,”Ehh.., kamu tadi kok nggak ikut makan ayam atau kentang bersama-sama. Kan keren kalau kita masuk direstoran cepat saji itu”. Habib tersenyum sebentar lalu menjawab,” Hmm ..sebenarnya sih keren juga. Tapi bagiku, malu jika masuk restoran yang gitu-gitu itu. Aku malah bangga dengan mie lontong buatan bangsa kita sendiri”. “Ah..! kamu sok nasionalis siih ..” .sahut Rizki. “Bukan masalah sok nasionalis.... memang restoran itu juga milik orang Indonesia, tapi... kata ayahku itu asalnya kan dari Amerika sana, dan untungnya yang ngambil juga orang sana. Sedangkan kamu tahu tidak, Amerika itu kan negara yang sering memerangi orang Islam. Lihatlah di Afganistan, Irak, Palestina. Itu sama saja uang dari kamu masuk ke Amerika lalu untuk membantu tentaranya memerangi saudara kita. Bagiku yang paling baik yaaa.. tidak jajan disana. Toh penjual makanan milik bangsa kita sendiri banyak, apalagi sesama muslim. Iseng-iseng kita ikut melariskan mereka. Sebenarnya selain direstoran itu, produk-produk buatan Amerika yang dijual dinegara kitapun masih banyak. Untuk itu alangkah lebih baiknya, jika kita yang mengaku muslim untuk tidak menggunakan barang buatan mereka selama masih bisa, tapi jika adanya buatan dari sana, yaa... mau apa lagi kita. Inilah yang namanya usaha kita untuk membantu perjuangan saudara-saudara kita yang tertindas disana, meskipun sekecil apapun pokoknya kita kan sudah berusaha berjihad meski tidak iktu melawan dengan senjata...weeiii...keren dikit kan!”. Semua teman-temannya terdiam seolah-olah ikut merenungi apa yang baru saja dikatakan oleh Habib tadi. “Iya..ya kalau begitu betul juga omonganmu tadi. Berarti ...kita sama saja membantu Amerika untuk melawan saudara muslim kita sendiri..?”, guman rekan-rekannya yang ikut makan dengan Rizki tadi. Tak lama kemudian ssiiittttt....bus kota yang ditunggu sudah tiba. “Ayo..ayo kita naik.omongannya kita lanjutkan besok lagi.... .”, kata Husen. Kemudian naiklah serombongan anak-anak itu menuju rumahnya masing-masing.
Dan Alhamdulillah sejak saat itu, sebagian dari rombongan anak-anak tesebut selalu berusaha untuk menggunakan barang atau bahan yang bukan berasal dari Amerika.(Malik).

PERDAMAIAN DIHARI FITRI

Dul Shomad
PERDAMAIAN DIHARI FITRI
Buntut dari lomba tujuh belasan yang lalu, rupanya belum juga selesai. Ketika itu tim dari desa Melati saling bertemu dalam final lomba sepak bola antar kelurahan dengan tim desa Salamat. Namun karena terjadi perselisihan antar pemain dilapangan, terjadilah perkelahian yang berbuntut bentrokan antar supporter hingga diluar lapangan.
Sejak saat itu kedua warga saling menyerang dan saling dendam. Meskipun dari aparat kepolisian sudah berkali-kali mengamankan dan selalu berjaga-jaga diperbatasan desa, namun masih juga terjadi bentrokan. Sudah beberapa kali kedua kepala desa duduk satu meja untuk mendamaikan masalah ini, namun hasilnya tetap kurang memuaskan. Berbagai cara lainpun juga diupayakan agar kedua warga damai seperti ketika akan diadakan peringatan Isro’ Mi’roj bersama, namun tetap saja menemui kegagalan.
Saat bulan Ramadhan datang, timbul gagasan dari para pimpinan desa untuk mengadakan safari tarawih dan kunjungan secara bergantian para tokoh dikedua desa tersebut, hasilnya masih juga mengecewakan. Saat para tokoh desa Melati berkunjung dan tarawih didesa Salamat dan sebaliknya, sebenarnya sudah diterima dengan baik, namun dari pihak arus bawah (warga biasa) masih saja saling bersitegang, masing-masing ingin melampiaskan dendamnya.

Melihat situasi kedua desa yang tak kunjung berhenti, Dul Shomad merasa sedih dan prihatin. Meski ia termasuk warga desa Melati, baginya kedua desa itu adalah bagian darinya. Meskipun orangnya sederhana, warga kedua desa itu sangat menghormati dan merasa segan, karena selain bijaksana, rendah hati, ia sering dimintai nasehat jika orang-orang merasa kesulitan dalam memecahkan berbagai persoalan.

Pada suatu malam, Ia mengunjungi kedua sesepuh desa, pak Unang dari desa Melati dan pak Mukhlis dari Salamat yang kemudian bertiga diajak duduk satu meja dimasjid Nurul Hidayah desa Melati untuk mendamaikan perselisihan itu.
“Assalamualaikum,.....bapak-bapak, bukannya saya nglancangi anda, tapi saya merasa prihatin dengan kondisi warga bapak-bapak yang tak kunjung damai, meski sudah ditempuh dengan berbagai cara. Izinkan saya mengungkapkan sesuatu agar mereka semua damai”, kata Dul Shomad. “Ooo...silahkan..silahkan saya sangat berterimakasih pada pak Dul yang mau peduli dengan kondisi warga kami”, kata pak Unang. “Yaa..sudah sejak lama saya memikirkan bagaiman caranya mereka mau rukun lagi seperti dulu”, sambung pak Mukhlis. Dul Shomad mulai mengungkapkan ide-idenya,”Begini..bagaimana jika nanti pada saat pelaksaaan zakat fitrah, hasil pengumpulan beras dari warga Melati dibagikan pada fakir miskin desa Salamat, dan sebaliknya. Kemudian pelaksaan sholat Ied yang sejak dulu dilakukan dimasjid desa masing-masing, mulai besok dilaksanakan jadi satu dilapangan sepak bola, kemudian setelah selesai semua berkumpul untuk saling minta maaf”. “Bagus juga usulmu pak Dul, saya mendukung”. Kata pak Unang. “Saya juga mendukung”, sahut pak Mukhlis.

Malal hari raya telah tiba, tibalah pelaksaan zakat fitrah. Setelah beras terkumpul semua, oleh panitia lalu diangkut dengan becak, dari desa Melati menuju desa Salamat untuk dibagikan fakir miskin disana, begitu juga sebaliknya dari desa Salamat ke desa Melati. Wargapun menyambut baik karena diberi beras. Pagiharinya, warga kedua desa tersebut berbondong-bondong pergi kelapangan untuk melaksanakan sholat Ied yang sudah diumumkan jauh-jauh hari yang lalu. Warga terkejut karena tidak mengira kalau mereka akan berkumpul menjadi satu dilapangan, namun karena ini momennya hari raya, mereka hanya menahan diri untuk tidak saling menyerang. Kemudian saat khotbah yang diisi oleh Dul Shomad sendiri menghimbau tentang arti perdamaian dan saling memaafkan dihari raya ini dengan jelas dan menarik untuk didengar. Diakhir khotbahnya Dul Shomad mengatakan, “Para hadirin jamaah sholat Ied...jika memang kalian merasa muslim sejati, ...ayo tunjukkan apa yang dilakukan Rasul, yaitu sifat pemaaf. Bagaimana...?. Dan nanti seusai sholat Ied, kalian semua harus saling maaf-memaafkan lahir dan batin...maauu ?”. Pada awalnya semua diam. Lalu saling memandang, dan akhirnya........semua hadirin mengangguk. “Alhamdulillah...akhirnya semua mau..tapi yang ikhlas ..habis ini tidak ada lagi rasa saling dendam”, kata Dul Shomad.
Usai sholat Ied mereka berkumpul jadi satu antara warga desa Melati dan Salamat. Semua saling berjabat tangan, terharu dan bahkan ada yang menangis sesenggukan.
“Alhamdulillah..akhirnya mereka rukun kembali.”, kata pak Mukhlis dengan memandangi orang-orang dengan mata berkaca-kaca karena terharu. (kak Haidar)

Dul Shomad

Dul Shomad
Hikmah dari kotoran bebek

Siang itu, sehabis shalat Dhuhur, sambil duduk dikursi tua didepan rumah yang terbuat dari rotan Dul Shomad terus memandangi warung-warung dipinggir jalan desa. Terlihat dari rona wajahnya, ia seolah-olah menunjukkan rasa prihatin bercampur kecewa, karena memperhatikan banyak orang keluar masuk warung, kadang ada yang sambil merokok dengan santainya. Maklumlah karena disiang hari saat bulan ramadhan, dari dulu dikampung Melati rasanya tabu, jika membuka warung, meskipun buka, namun diberi penutup kain atau tenda sehingga tidak terlihat dari luar. Entahlah kini budaya tabu agaknya makin luntur saja, hal inilah yang membuat perasaan Dul Shomad sebagai tokoh masyarakat dikapung itu merasa prihatin.
Pernah sekali dua kali ditegur dengan pelan dan halus, namun rupanya sipemilik warung tidak pernah menggubris dengan alasan yang macam-macam.
“Aku harus mencari cara agar bagaimana warung–warung itu tidak terlalu mencolok buka pada siang hari” kata Dul Somad dengan lirih sambil mengelus-elus jenggotnya yang memutih itu.

Pada suatu pagi , sepulang dari masjid, Dul Shomad bersama Hasan berjalan menyusuri jalan dimana warung-warung tersebut masih tutup. Ketika menoleh kesamping, tepatnya diseberang sungai, ada segerombolan bebek berjalan melewati jembatan kecil yang terbuat dari bambu. Bebek-bebek tersebut menuju kepersawahan untuk mencari makan. Ia berhenti sejenak sambil memperhatikan jembatan bambu itu, lalu tersenyum dan berkata. “Hmm..seandainya jembatan bambu ini kuambil, otomatis bebek-bebek itu melewati depan warung karena tidak bisa lewat jembatan ini. Dan inipun sebenarnya kan bukan jalan dan jembatannyapun bukan untuk dilewati orang.” “Wuaah…itu ide bagus pak Dul”, sambung Hasan. Kemudian kedua orang itu melompati sungai kecil dan mengambil dua batang bambu untuk jembatan tersebut dan dibuang jauh-jauh.

Satu jam setelah itu, mulai terlihat segerombolan bebek menuju persawahan yang biasanya melewati jembatan bambu, kini harus lewat jalan didepan warung-warung. Kemudian datang lagi segerombolan bebek yangf jumlahnya jauh lebih besar. Maklum penduduk desa Melati sebagian besar adalah peternak bebek, jadi tidak mengherankan jika setiap pagi ribuan bebek melawati jalan itu untuk menuju persawahan. Dan bisa ditebak, kotoran bebek terlihat disan-sini termasuk didepan warung. Dan disiang harinya, banyak kendaraan yang lewat, sehingga debu yang bercampur kotoran bebek tersapu angin hingga masuk diwarung-warung. Kontan saja para pembeli jijik melihatnya, sehingga sejak saat itu jarang pembeli yang mau mampir diwarung-warung tersebut pada siang hari. Karena sepinya pembeli, para penjualnya pada mengeluh, dan dalam beberapa hari saja warung-warung tersebut tutup, kemudian baru dibuka lagi pada saat sahur atau saat berbuka puasa. Kini dijalanan itu pada siang hari sudah tidak pernah dijumpai lagi orang yang keluar masuk warung serta merokok dijalanan.

Melihat semua itu Dul Shomad dan Hasan cuma tersenyum dan bersyukur. “Itulah satu-satunya cara menutup warung disiang hari pada saat orang-orang sedang berpuasa”. Kata Dul Shomad.***

Pahlawan muslim yang dilupakan.

Pahlawan muslim yang dilupakan.

Adik adik yang soleh, bulan Agustus telah tiba. Bangsa kita kembali mempunyai hajatan besar berskala nasional, yaitu ulang tahun proklamasi kemerdekaan RI, yang kali ini sudah menginjak usia 62 tahun. Sudah lama sekali kan kita merdeka ?
Dulu ketika merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda, para pahlawan kita berjuang dengan gigihnya sampai mengorbankan jiwa raganya. Sekarang sudah merdeka dan sudah selayaknya kita menghargai jasa para pahlawan, diantaranya dengan memperingati hari kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus.
Namun dibalik semua itu, banyak diantara bangsa Imdonesia khususnya kaum muslim yang kurang mengetahui bahwa dalam merebut kemerdekaan, banyak pahlawan pahlawan muslim yang justru berada digaris depan dan memegang peranan penting.

Mau tahu ? Mari kita buka kembali sejarahnya. Pada pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda menyerang kembali RI yang disebut agresi Belanda II. Ketika itu ibukota RI di Yokyakarta dikuasai Belanda. Pemimpin beserta para tokohnya seperti Sukarno, Hatta Sutan Syahrir dan lainnya yang selama ini dianggap paling berjasa hingga dipuja namnya, ditangkap Belanda dan Negara dalam situasi bahaya. Disaat inilah para pahlawan yang hampir semuanya orang orang Islam dibawah pimpinan Syafruddin Prawiranegara segera membentuk kabinet darurat dengan membentuk PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) periode 22 Desember 1948 – 13 Juli 1949. Mereka bukan untuk merebut jabatan atau memiliki, tapi hanya untuk menyelamatkan sementara RI dari tangan penjajah.

Syafruddin yang dibantu oleh orang orang muslim pula seperti Kol.Hidayat, Panglima Tentara dan Teritorium Sumatera, Mr. T. Mohammad Hassan, Ketua Komisaris Pemerintah Pusat berunding di Halaman areal perkebunan teh sebelah selatan Payakkumbuh. Disananlah para tokoh pejuang muslim berkumpul, diantaranya, SM Rasyid, Lukman Hakim, Indracahya, Mananti Sitompul, A Karim, Rusli Rahim dan Latif.
Mereka saling bau membahu berhasil membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan cabinet semuanya kaum muslim.

Dilain tempat, pejuang muslim lainnya membentuk stasiun radio “bawah tanah” yang disiarkan dari Takengon, Aceh Tenggara oleh tentara RI pimpinan Kolonel Husrin Yusuf. Meski dikejar kejar Belanda, namun para pejuang tak kenal lelah, dengan berpindah pindah tempat, mereka dari tengah tengah hutan berjasa mengudarakan situasi perjuangan keseluruh dunia yang memberitakan, bahwa rakyat Indonesia masih mampu melawan Belanda. Dampak dari semua ini akhirnya terjadilah peristiwa penting yang disebut lah Konferensi Meja Bundar dan akhirnya Indonesia berdaulat penuh.

Setelah semuanya selesai dan Negara dalam situasi aman, Para pejuang muslim menyerahkan kembali Negara dan ibukota kepada pemimpin sebelumnya yaitu Soekarno-Hatta secara ikhlas dan tanpa rasa pamrih.

Luar biasa jiwa amanah mereka. Perjuangan dalam menyelamatkan Negara dari musuh, dan merasa dirinya tidak berhak, lalu dikembalikan lagi kepada pemimpin sebelumnya. Sayang didalam sejarah, nama nama beliau kurang dikenal. Itulah ciri ciri para pahlawan nasional muslim yang berjuang tidak mengharapkan walau sedikitpun. Mereka berjuang atas dasar Lillahi Ta’ala.

Naah adik adik jika kalian ingin berjuang apapun dapat menyontoh para pahlawan muslim kita ini.(Habib)

Dul Shomad

Dul Shomad
Ikhlas yang berbuah kenikmatan

Baginda Sri Maulana akhir akhir ini sering duduk termenung sendiri, seperti memikirkan sesuatu. Apalagi jika setelah memandang putrinya yang sangat cantik Zhafira, seolah hatinya semakin gelisah. Suatu hari ketika baginda duduk, mendekatlah salah seorang penasihat istana Barkowi, “Ampun paduka,.. akhir akhir ini sering menyendiri dan melamun, persoalan apakah yang membuat baginda begitu . .Dengan agak terkejut Sri Maulana menjawab,”O.o.Aku kira siapa... Ternyata pak Barkowi. Yaaah…begini…akhir akhir ini hatiku sangat gelisah jika melihat putriku yang semakin beranjak dewasa. Ia begitu anggun, akhlaknya bagus, dan taat beribadah. Disinilah aku bingung, siapa nantinya orang yang pantas mendampingi putriku, terutama cocok dan sifat sifatnya sama. Sebab dialah satu satunya yang akan menggantikan kedudukanku nanti.”
Maklumlah sang raja dalam memerintah amat jujur, adil dan bijaksana, sehingga tidak heran jika ia sangat hati hati dalam memilih menantu agar nantinya dapat memerintah sepertidirinya.

Malamnya dipanggillah semua penasehat istana untuk mencari jawaban yang dikehendaki baginda raja. Salah seorang penasehat angkat bicara, “Kalau menurutku, cari saja calon menantu yang kaya raya, syukur syukur mempunyai kekuasaan dan wilayah yang luas, sehingga negeri kita ini nantinya bertambah besar.” Kemudian yang satunya lagi mengusulkan,”Bagaimana jika kita cari orang yang benar benar sakti, gagah berani. Nantinya negeri ini disegani dan dapat memperluas jajahan.” Sang raja diam saja, sedikitpun kurang antusias dengan usulan itu. “Bukan itu semua yang kumaksud, tapi mencari calon menantu yang hatinya bersih dan kelak dapat memimpin negeri ini dengan jujur, adil dan bijaksana”.
Semua yang hadir terdiam seolah tidak mampu mencari jawaban apa yang dikatakan rajanya. “Oo.. saya teringat sahabat kita Dulo Shomad. Biasanya dia paling pintar mencarikan jalan keluar berbagai persoalan”.Kata Barkowi. Kontan sang raja berdiri,”Hmm..iya..ya.. baru ingt sekarang. Baiklah besok aku sendiri yang akan kesana, dan tidak perlu pengawalan segala”.

Hari masih pagi, diujung jalan desa sebuah rumah kecil sederhana, baginda raja turun dari kudanya langsung mengetuk pintu. “Tok..tok..tok.Assalaamu’alaikuuum..!, Terdengar suara dari dalam menjawab,”Wa’alaikum salaam….oo...o’..Baginda raja..mari..masuk, maafkan kami baginda sampai mau masuk kegubuk kami”.Meski gubuk kecil baginda mau datang kerumah, karena mengingat beliau sangat simpatik dan menaruh hormat pada.orang tua sederhana tersebut. Kemudian Baginda Sri Maulana menceritakan semua permasalahannya, kemudian meminta nasehat. Dul Shomad diam agak lama, dengan kepala manggut manggut ia membelai jenggotnya yang putih. “Hmm…baiklah, saya akan berusaha mencari apa yang selama ini baginda inginkan, tapi dengan syarat paduka harus percaya dengan cara yang kupakai, insya Allah mendapatkan hasil”. “Oo.. semua ide pak Dul, saya tetap percaya”, kelakar baginda.

Esoknya dibuatlah pengumuman keseluruh pelosok baik dalam sampai kenegeri tetangga yang isinya Putri raja mencari calon pendamping. Pada hari yang ditentukan, banyak sekali calon calon peserta yang datang dengan berbagai penampilan. Ada yang berpakaian mewah menonjolkan kekayaannya, ada yang menonjolkan dirinya pendekar, dan ada pula yang biasa biasa saja. Keluarlah sang patih untuk membacakan beberapa persyaratan. Satu persatu para peserta bergantian memasuki ruangan istana untuk di test oleh Dul Shomad langsung, namun hampir semuanya gagal, baik yang terlihat berpenampilan pendekar, orang kaya maupun peserta lainnya keluar dengan wajah kecewa hingga hanya tertinggal seorang pemuda yang lugu dan pendiam. Dengan tenang ia masuk dan ditanya oleh Dul Shomad. “Apa yang kamu inginkan hingga mengikuti sayembara ini hai anak muda?”. “Saya ingin menjadi suami putri yang baik”, jawab pemuda tersebut. Lalu Dul kembali bertanya,”Baiklah, tapi kamu jangan kecewa dan jangan mengharap nantinya dapat menggantikan sang raja. Kamu tahu kalu putri raja itu orangnya cacat segalanya. Ia bisu, tuli, buta dan lumpuh. Mau kamu”. “Apapun keadaannya, hamba siap menikahi, dan hamba tidak menginginkan kedudukan jika tidak dikehendaki. Jawab pemuda dengan tenang.”Betul apa yang kamu katakan tadi ?. Tanya Dul Shomad lagi. ”Betul tuan” jawab pemuda itu lagi. “Pak..pak.pak !!.”. Dul Shomad menepuk nepuk pundak pemuda itu dan berkata, “Ketahuilah nak, bahwa putri Zhafira itu buta dalam arti kata tidak pernah melihat maksiat, bisu tidak pernah bicara yang melanggar agama, tuli tidak pernah mendengar suara suara yang tidak baik, dan lumpuh tidak pernah pergi ketempat tempat yang dilarang agama. Itulah kamu yang paling pantas mendampingi putri Zhafira.”. Saat itu juga pemuda itu mendampingi pitri raja untuk selamanya dan raja sangat puas denganhasil kerja Dul Shomad.(Hbb)

Mount Everest

Jalan jalan
Keagungan ciptaan Allah dipuncak dunia

Adik adik yang soleh, ….kalian tahu nggak, Allah menciptakan permukaan bumi ini tidak datar. Ada lembah, dataran tinggi, juga gunung yang menjulang tinggi. Kalau di Indonesia kita mengenal puncak Jaya wijaya di Papua sebagai salah satu puncak tertinggi di Indonesia, lalu dimanakah puncatau termasuk dalam rangkaian pegunungan Himalaya. Tingginya mau tahu ? Subhanallah…..mencapai 8.848 meter di atas permukaan laut.

Nama Mount Everest diambil dari pendaki asal Inggris yang pertama kali menemukan puncak tertinggi dunia ini pada 17 Januari 1841,.Sir George Everest. Tapi orang Tibet menyebutnya sebagai Chomolungma. Sementara orang-orang Nepal menamainya Sagarmatha.

Uniknya, gunung tersebut selalu diselimuti salju abadi, jadi nggak bisa dibayangkan dinginnya, hiiih… luar biasa. Medannya, hampir semuanya hamparan salju yang diselingi pepohonan. Tapi awas. jangan coba coba mendaki tanpa lapisan pakaian tebal, bisa bisa membeku tubuhnya serta peralatan lengkap yang dibutuhkan. Hal ini terbukti banyak para pendaki yang gagal bahkan sampai meninggal karena hambatan alam atau terhalang oleh longsoran salju (avalanches), pecahan dan retakan permukaan es (crevasses), badai gunung (strong winds), serta tipisnya oksigen. Sehingga puncak yang berjuluk "Atap Dunia" itu menjadi salah satu gunung paling ekstrem bagi pendaki.

Untuk menaklukkan puncak Mount Everest, para pendaki harus menempuh perjalanan kurang lebih empat sampai enam hari, bisa melalui Kathmandu, Nepal, yang biasa disebut pendakian dari sisi selatan atau "Jalur Selatan". Jalur ini dikenal sebagai "Jalur Kematian" yang nyaris sulit ditempuh. Untuk mendaki puncak tertinggi didunia ini para petualangan harus membawa peralatan yang lengkap seperti crampon atau kait logam, kain ultra hangat, tenda dan masih banyak lagi.

Bagi suku Sherpa atau penduduki Tibet dan Nepal percaya bahwa di sekitar Himalaya terutama Mount everest didiami mahluk berbulu yang disebut YETI. Namun hingga kini para pendaki gunung belum pernah melihat atau bertemu dengan mahluk legendaris itu .Hb)
.

Kesombongan yang membawa kehancuran

Dongeng Si dul
Kesombongan yang membawa kehancuran
Oleh kak Haydar

Pada jaman dahulu kala penghuni hutan yang terdiri dari berbagai jenis binatang selalu berebut untuk mencari makan. Bagi binatang yang lemah seperti pelanduk, katak, monyet dan binatang kecil lainnya hanya kebagian sisa sisanya saja. Sedangkan binatang yang besar besar dan kuat saling beradu kuat untuk memperebutkan kekuasaan dan lahan mencari makanan.
Salah satu binatang yang sulit dikalahkan adalah gajah. Dalam merebut wilayah untuk menjadi raja ia harus bertempur dengan sesama binatang yang besar dan kuat. Pada hari pertama gajah berhadapan dengan badak. Badak mencoba mengimbangi perlawanan gajah, tapi serangannnya berhasil dipatahkan dan dilemparkan kesungai.

Lawan berikutnya adalah singa. Dengan taring dan kukunya yang sangat kuat, ia mengaum dan menerkam punggung sigajah. Tapi berkali kali singa terlempar karena tenaga besarnya gajah, yang akhirnya singa tersebut terkena sabetan belalai hingga jatuh terkapar. Kemudian giliran harimau juga bernasib sama, diinjak dan dibanting dengan belalainya hingga lari ketakutan masuk goa. Sejak saat itu tidak ada yang berani dengan gajah hingga akhirnya sang gajah dinobatkankan menjadi pemimpin dihutan itu.

“Hoooiiii!!!, sekaranng akulah raja dihutan ini. Siapapun harus tunduk dengan aturanku, yang berani membatah akan berhadapan denganku..”teriak sang gajah dengan congkaknya. Kemanapun perginya setiap berpapasan dengan binatang lain, ia selalu menepuk nepuk dadanya. Binatang yang tidak mau hormat langsung diserang dengan gading dan belalainya.
“Hmm semua penghuni hutan ini tak satupun yang berani, apalagi melawan, berpapasanpun sudah ketakutan”, gumannya dengan bangga.

Pada suatu hari raja gajah ingin memperluas wilayahnya. Dengan rasa percaya diri ia pergi seorang diri dengan merusak apasaja yang sekiranya menghalanginya meski itu pohon yang besarpun ia robohkan. Mengobrak abrik berbagai tanaman dan memakan apa saja yang ia inginkan, seperti tebu, jagung dan lain lainnya.

Karena saking asiknya menikmati makanan tanpa disadari beberapa penduduk sudah mengintai dengan lembing siap ditangan. Begitu sang gajah dekat langsung diserang par penduduk. Karena terkejut sigajah kemudian berlari. “Aku harus menyelamatkan diri..bahaya ini.”katanya dalam hati. Tapi tiba tiba “Jraas..!!”. Dan “Aaaah….!!!” kepalanya terkena jebakan dan tertancap bambu runcing yang dipasang oleh penduduk. “Aduuuh sakiiit……” teriak sang gajah dengan darah yang terus mengalir. Ia berlari terus karena dikejar kejar penduduk hingga akhirnya kembali masuk hutan wilayahnya.

“Ooooo…..ampuuun……..ampuuuuun, tooolooong….tooolooooong.!!!” sigajah terus menjerit-jerit, tapi tak satupun binatang yang menolongnya. Melihat matanya kena bambu runcing si harimau dan singa kemudian keluar dan mengeroyok gajah yang keadaannya sudah mulai melemah. Merasa tenaganya sudah banyak yang terkuras sang gajah berniat menghindar, tapi dari arah belakang sang badak sudah siap dengan culanya. Pertarungan yang tidak seimbangpun berlangsung seru, hingga akhirnya sang gajah kehabisan tenaga dan limbung…dan…bruuuk…!!! Robohlah tubuh yang besar itu. Penduduk hutan menyambut kemenangan singa, harimau dan badak dengan gembira, karena penguasa yang sombong telah tumbang.

Akhirnya penghuni hutan mengadakan pemilihan dan sabng Singa yang paling besar peranannya dalam mengalahkan gajah terpilih menjadi raja dengan sebutan “Raja rimba”.

Naah adik adik, harus diingat ingat ! jangan meniru sifat si gajah tadi, mentang mentang badannya besar, kuat lalu bertindak sewenang wenang pada yang lebih lemah.***

Sang Juara yang cerdik

Dul Shomad
Sang Juara yang cerdik
Bulan Agustus kembali tiba, berarti semua warga dikampung Melati mulai disibukkan oleh berbagai kegiatan. Pengecatan gapura, pagar pagar rumah maupun membersihkan jalan jalan kampung. Kegiatan lainnya yang tak kalah sibuk adalah menyelenggarakan berbagai macam lomba, dari anak anak sampai orang tua. Lomba lari marathon, menggambar, berbagai ketangkasa diperuntukkan anak kecil. Untuk yang remaja ada tarik tambang, panjat pinag, dan bermacam macam olah raga. Bagi orang tuapun tak kalah ketinggalan menariknya. Bapak kepala desa kali ini mengadakan lomba baca Alqur’an secara tartil, tajuid yang benar dan juaranya . Bagi yang berhasil memenangkan lomba ini akan mendapatkan hadiah seekor kerbau. Maklum didesa Melati bayak orang yang pandai, piawai, dan tartil dalam membaca Al Qur’an, bahkan diantaranya ada yang hafidz (hafal Al qu’an).

Begitu pendaftaran dibuka, banyak orang yang datang berbondong bondong dan sangat antusias untuk mengikuti lomba tersebut. Jika dilihat penampilannya, semua ahli dan fasih dalam membaca Al qur’an.
Ketika semua orang pada sibuk tampak terlihat Dul Shomad duduk dibawah pohon sambil menanti tempat pendaftaran. Begitu tempat pendaftaran kosong orang tua yang sudah beruban itu mendekati meja pendaftaran. “Bapak juga mau ikut ? sudah tahu peraturannya.” Tanya salah seorang panitia pendaftaran. “Insya Allah nak. Bapak Cuma ingin berpartisipasi saja. Syukur syukur dapat juara”. Katanya dengan pelan.

Hari yang ditentukan telah tiba. Diaula kelurahan sudah penuh dengan para peserta termasuk Dul Shomad yang duduk disamping pintu. Kemudian muncullah pak Lurah untuk membuka perlombaan ini dengan kata sambutan,”Assalamu’alaikum..para hadirin semua, bagaimana ..sehat ? baiklah. Peraturannya kalian harus membaca Al qur’an awal akhir dengan bacaan yang benar. Tiap tiap peserta nanti disimak oleh satu orang hafidz dari kabupaten untuk menjadi juri”. Kemudian dimulailah acara tersebut. Masing masing peserta dinilai olehsatu orang juri, dan semuanya mulai membaca. Dul Shomad mulai membaca surat fatikhah dan Al Baqarah hanya beberapa ayat dengan benar dan tartil, lalu diam dan tiduran. Juri yang dihadapi Dul Shiomad terheran heran,”Lho pak apakah anda mengundurkan diri ?” “Tidak…sudahlah nanti anda lihat sendiri, pokoknya kamu jangan kemana mana sampai semuanya selesai”, jawabnya dengan tenang.

Lmba semakin seru saja hingga, ketika salah seorang peserta ada yang sudah mencapai juz 28, Dul Shomad bengun dan mengambil air wudhu, lalu dipanggillah juri yang ada dihadapan tadi dan ia membaca surat An-nas dengan tajuid yang benar dan tartil, lalu laporan selesai.
Semua peserta sudah hamper selesai, tapi yang paling awal dan benar membacanya adalah pak Syahrun, dan dinobatkan sebagai Namun Dul Shomad berdiri dan bertanya kepada pak lurah dan semua juri,’Maaf boleh saya bertanya, bukankah tadi dari panitia melombakan pembacaan Al-qur’an dengan ketentuan awal akhir. Dan saya orang yang pertama menyelesaikannya. Bukankah awal akhir itu surat Al-fatekhah dan surat An-nas?”. Para juri terbengong, “iya…yaa..tadi pak lurah mengatakan awal akhir..jadi…pemenangnya ya…..Dul Shomad”. Semua yang hadir tidak menyangka akan terjadi begitu, tapi apa boleh buat , secara syah Dul Shomad memang betlul, dan akhirnya orang tua itu dinobatkab sebagai pemenangnya dengan hadiah seekor kerbau.

MEMBUAT PESAWAT TEMPUR PERANG DUNIA II

MEMBUAT PESAWAT TEMPUR PERANG DUNIA II
Oleh kak Imam
Bahan yang dibutuhkan :
- 3 lembar kayu jenis balsa masing masing ukuran 2 meter
- Lem kayu atau jenis Elteco
- Cat kayu secukupnya
- Tali dengan ukuran 15 meter.
- Dua buah lempeng logam, masing masing seberat 100 gram
Catatan : posisi sayap harus seimbang antara kanan dan kiri.

Deburan ombak dikarang pantai selatan

Jalan- jalan
Deburan ombak dikarang pantai selatan

Usai liburan panjang, anak-anak kembali kebangku sekolahnya masing-masing untuk melaksanakan tugasnya belajar. Namun berbagai kenangan pada saat liburan panjang yang lalu masih teringat jelas dan hangat dibenak anak-anak terutama bagi mereka yang bepergian keberbagai tempat-tempat wisata, seperti yang baru saja dialami Haydar saat musim liburan lalu ia pergi kepantai wisata Kukup yang terletak diujung selatan Gunung kidul, DIY.

Untuk sampai ketujuan pantai Baron, dari Semarang harus menempuh perjalanan enam jam. Tapi jangan khawatir, dalam perjalanan yang panjang tidak akan membosankan, karena akan disuguhi pemandangan hutan-hutan, jalan desa yang mulusnya tak kalah dengan kota-kota besar, naik turun serta berkelok-kelok tajam. Dan yang menarik banyaknya pohon yang tumbuh diatas bebatuan, subur lagi. Aneh kan ? itulah kekuasan Allah.

Begitu pengunjung sampai dan memasuki pintu gerbang lokasi, suara gemuruh terdengar terus menerus yang hampir tak pernah berhenti. Suara apa itu ? Ternyata setelah masuk kelokasi suara tersebut berasal dari gelombang air laut yang tinggi dan menghantam batu-batu karang ditepi pantai.

Naah… disinilah para pengunjung akan menikmati ciptaan Allah yang luar biasa. Pasir putih terhampar luas disepanjang pantai Kukup yang indah, dengan deburan gelombang yang tingginya bisa mencapai satu setengah meteran.
Bagi mereka yang mempunyai nyali dan keberanian yang besar, dapat mandi di tepi pantai dengan menantang deburan gelombang besar dan merasakan kesegaran air laut dengan cara memegang kuat-kuat pada lobang-lobang batu karang disela-sela pantai saat diterjang gelombang. Tapi jika tidak hati-hati bahaya suatu saat dapat mengancam. Karena jika pegangan tangan kita kurang kuat, resiko terseret arus gelombang saat dihantam gelombang dan samudra Indonesia siap menelannya. Tetapi tidak usah terlalu khawatir jika pengunjung hati-hati.

Keindahan alam lainnya adalah akuarium alam yang akan bisa dilihat jika air laut tidak pasang. Disitu akan terlihat berbagai jenis ikan hias air laut yang sangat indah. Jika pengunjung berminat, para penjaja ikan hiaspun siap menawarkan dagangannya yang jauh lebih murah dari harga ikan hias yang ada dikota-kota.

Bagi para pengunjung yang ingin mandi dilaut, tidak perlu takut dengan adanya cerita-cerita legenda masyarakat yang tidak tentu kebenarannya, yaitu tentang keberadaan Ratu pantai selatan atau yang lebih dikenal dengan nama Nyai Rorokidul. Karena katanya sering meminta korban tumbal manusia. Itu semua banyak bohongnya, karena sesuatu apapun yang ada didunia ini seperti hidup dan mati seseorang “hanyalah” Allah yang menentukan, bukan “danyang”nya tempat itu. (Haydar)

Haruskah Spiderman, Avatar….. menjadi idola

Liliput
Haruskah Spiderman, Avatar….. menjadi idola

Adik-adik pembaca yang manis,…. yang soleh,… dan yang pandai,…kalian ngerti nggak, sekarang ini, jaman sudah semakin maju, perkembangan ilmu dan teknologi semakin modern pula, dan anak-anak sekarang sudah pandai mengikuti dan menikmati kemajuan teknologi, seperti dengan adanya play station, film-film yang bagus baik dari dalam maupun luar negeri yang ditayangkan di berbagai stasiun televisi..

Berbeda dengan dulu, ketika kakak masih kecil atau masih duduk dibangku sekolah dasar. Jangankan ply station, hiburan dan mainan saja masih sangat jarang dan jika ada paling-paling masih sederhana. Stasiun televisi saja masih sangat terbatas, karena hanya satu setasiun yaitu TVRI saja, sehingga menu hiburan sangatlah terbatas.

Dari segi positifnya, kita bertambah pandai, tidak ketinggalan dengan negara lain, dan dapat menikmati hiburan yang memuaskan tanpa harus membayar mahal. Tapi dari segi sisi negatifnya, karena seringnya menonton film-film yang berasal dari luar negeri, serta pengaruh play station, anak-anak menjadi semacam ketagihan dan terobsesi dengan tokoh-tokoh yang kemudian menjadi idola.

Hampir setiap hari anak-anak waktunya dihabiskan untuk bermain play station dan nonton tv. Berbagai tokoh fiktif seperti Spiderman, Superman, Batman, Avatar, Sponge bob dan masih banyak lagi yang lainnya hampir setiap hari dan setiap saat selalu menjadi khayalan mereka, sehingga banyak diantara mereka yang malas belajar sehingga pelajaran sekolah jadi kacau.

Yang lebih menyedihkan lagi, teman teman kita saat ini banyak yang mengidolakan tokoh fiktif yang jelas jelas bohong tersebut. Dalam anganannya, mereka meniru seolah olah menjadi tokoh tersebut, sampai gambar gambarnya ditempelkan disana sini. Padahal semua itu merupakan khayalan belaka, buatan manusia, dan setiap oran dapat merekayasa.
Disinilah letak kekeliruan mereka, tokoh khayalan digemari, sedangkan yang benar benar ada dan dapat menjadi contoh, dilupakan. Misalnya banyak tokoh yang justru seharusnya kita idolai seperti para pahlawan muslim yang sebenarnya betul-betul hebat dalam berjuang menegakkan Islam. Jika kita tidak mau membuka sejarahnya, lama kelamaan akan dilupakan kita tidak tahu tentang perjalanan serta sejarah para pahlawan Islam.

Untuk itu marilah bersama-sama saling mengingatksan pada teman-teman lainnya untuk tidak larut jauh lebih dalam menonton acara tv yang sangat berlebihan sehingga tidak mengidolakan para tokoh dari film tersebut yang sebenarnya hanya bohong semua.

Selanjutnya mari buka kembali tokoh tokoh pahlawan Islam yang seharusnya menjadi idola kita cintai seperti Rasulullah beserta semua para sahabatnya serta pejuang-pejuang muslim yang sebetulnya sangat banyak yang tidak pernah diperkenalkan, seperti Solahudin al Ayubi kesatria hebat yang berhasil merebut Jerusalem dari orang Kristen, Khalid bin Walid panglima muslim dan yang lainnya masih banyak lagi. (Aziz)

TUMBANGNYA SIPENUNGGU POHON

Dul Shomad
TUMBANGNYA SIPENUNGGU POHON
Akhir-akhir ini pak Widyo duduk termenung didepan rumah hampir setiap sore hari. Sebagai kepala desa Ia sedih, karena melihat banyak rakyatnya yang semakin lama tingkah lakunya makin aneh saja. Yaitu hampir setiap hari secara bergantian pergi ke sebuah bukit yang letaknya di selatan Dukuh Salamat dimana terdapat sebuah pohon besar dengan batangnya terbungkus kain mori putih yang terletak dipuncak bukit itu. Mereka yang kesana mempunyai berbagai macam tujuan, antara lain seperti biar jualannya laris, minta pengobatan, agar anaknya tidak rewel, diberi keselamatan dan lain sebagainya
Dengan membawa sesaji seperti kembang setaman, beras kuning, kemenyan dan telur mentah, kemudian oleh mbah Kromo yang dipercaya sebagai juru kunci.lalu dibacakan mantera dan jampi-jampi. Setelah selesai melaksanakan ritual, mereka kemudian memberi uang seikhlasnya kepada orang tua tersebut.
Kejadian ini hampir setiap hari ada, apa lagi saat bertepatan pada hari-hari tertentu seperti malam jum’at kliwon, selasa kliwon atau malam suro luar biasa pengunjungnya. Bahkan orang-orang yang berasal dari tetangga desa yang jauhpun ikut dating.

Sebagai pemimpin didesa Salamat, ia merasa berdosa jika tidak dapat menghentikan perbuatan-perbuatan rakyatnya. Berbagai upaya telah dilakukannya seperti seringnya memberi penjelasan bahwa perbuatan tersebut sangat dilarang agama, bahkan pernah pak Widyo sempat mengancam akan menebang pohon tersebut, tapi selalu diprotes dan dihalang-halangi oleh para penduduk yang sering mendatangi tempat tersebut.

Karena merasa tidak mampu, akhirnya ia menyerah meski masih mencari jalan untuk menyelesaikan masalah ini. Pada suatu sore tiba-tiba ia teringat oleh seorang sahabat yang sering memberikan nasehat dan jalan keluar berbagai persoalan yaitu Dul Shomad yang tinggal didesa Enggalmelati sebelah utara Salamat. Tanpa pikir panjang ia langsung pergi ketempat tinggal Dul Shomad.

“Assalamu’alaikum…!”. “Siapa ya ?” jawab Dul Shomad dari dalam.”Alhamdulillaaah….pak Widyo mau silaturrahmi kegubuk kami”. “Iya pak Dul disamping sudah kangen juga aku punya maksud”, kata pak lurah. “O..yaa mari masuk kebetulah aku baru saja salat asar”, Dul Shomad mempersilahkan. Setelah duduk dan menikmati hidangan yang diberikan Dul Shomad, lalu pak Widyo menceritakan persoalan yang menimpa rakyatnya. “Astaghfirullaaah…itu syirik namanya dan harus secepatnya dihentikan”, kata Dul Shomad. “Itulah sebabnya pak Dul, kami kesini untuk minta nasehat bagaimana cara menghentikan mereka”. Dul Shomad diam agak lama sambil mengusap-usap jenggotnya yang semakin memutih kemudian bangun dan berkata,”Hmmm…..yah...yaaaa kini aku tahu cara menghentikan mereka. Nanti malam kita langsung menuju ketempat pohon itu dan tolong sediakan pipa besi yang panjangnya kira-kira lima meteran”.
Pak lurah menurut saja, kemudian malamnya dengan membawa pipa panjang dan kawat mereka berdua pergi ketempat pohon itu. Dul Shomad dan pak Wid memanjat keatas pohon yang kebetulan dahan-dahannya kuat dan mudah untuk dipanjat, lalu menancapkan besi didahan paling atas sambil diikat beberapa kawat, setelah selesai mereka turun. “Maksudnya apa pak Dul ?”Tanya pak Wid dengan penuh rasa keheranan. “Sudahlah kita tunggu saja sampai nanti jika ada hujan mau turun, sabarlah”, jawab Dul Shomad.

Para penduduk tidak tahu jika diatas pohon sudah dipasangi besi panjang. Hari berganti hari waktu sudah berjalan seminggu, pada suatu sore hari langit kelihatan mendung dan hujan turun rintik-rintik. Suara petir mulai terdengar, lama kelamaan semakin sering dan keras pada puncaknya tiba-tiba, Dhuaaaaar……….!!! Krosaaak…bruuuuk bagaikan dentuman meriam, petir tadi menyambar besi diatas pohon dan langsung membakar dan menghancurkan pohon yang dikeramatkan masyarakat tersebut.. Mendengar suara keras itu, para penduduk berlarian mendatangi sumber suara yang menggelegar, dan ternyata….oirang-orang yang datang seakan tak percaya melihat kejadian yang baru saja didepan mata.

Dalam suasana bengong tiba-tiba masyarakat dikejutkan suara mbah Kromo dari rumah berlari menuju tempat itu,”Oooh..pohon ituu….Hyang penunggu telah murka…hyang penunggu telah murka, ini akibat kelalaian kalian semua dalam memberikan sesaji masih ada yang kurang, cepat sujud dan mohon ampunannya..cepaat sebelum bencana kembali lagi !!” Baru saja para penduduk mau melakukan perintah mbah Kromo, tiba-tiba dari arah belakang pak lurah tampil dan menyerukan suara lantang ,”Stooop..!!! hentikan perbuatan kalian……!!!, pebuatan kalian selama ini keliru, ini pak Dul yang akan menjelaskan…..hayo mundur…mundur sedikit”. Dengan tenang Dul Shomad maju kedepan dan menerangkan dengan pelan tapi jelas,”Bapak-bapak semua, perbuatan kalian selama ini jelas-jelas telah keliru. Itu bukan penunggu yang murka, tapi Allah lah yang marah, karena selama ini kalian memuja-muja, memberi sesaji dan meminta pertolongan pada benda ini…… Sekarang….tolong direnungi lagi, kenapa benda yang konon kuat dan kalian anggap keramatpun dapat hancur oleh petir. Berarti masih ada yang lebih kuat yaitu Allah melalui petir ini dengan mudah menghancurkan benda yang katanya dapat memberi pertolongan. Naah mulai sekarang, mari kita cepat-cepat sadar dan bertobat kepada Allah. Karena Dialah yang paling berhak disembah dan diminta pertolongan, jangan minta pada pohon, itu sam saja menyekutukan Allah dan syirik”. Semua yang hadir disitu tertunduk dan diam lalu saling melirik, seolah mereka merasa selama ini perbuatannya itu salah, lalu satu persatu meninggalkan tempat itu, mbah Kromopun terlihat malu dan ngeloyor pergi.

Pak Widyo menghampiri Dul Shomad,”Alhamdulillah…waah..waah berkat idemu akhirnya semua jadi sadar pak Dul” lalu dijawab Dul Shomad dengan tersenyum, “Bukan …bukan karena saya. Itu semua karena Allah melalui saya. Karena menurut ilmu pengetahuan, dimanapun tempat yang paling tinggi itulah yang menjadi sasaran utama petir”
Setelah peristiwa itu lambat laun masyarakat mulai mau lagi pergi kemasjid, selain shalat mereka mendengarkan pengajian dan ceramah yang disampaikan oleh Dul Shomad tentang akidah dan akhlak. (kak Imam)

MEMBUAT KAPAL TENAGA UAP

Ayo bermain bersama kak Imam

MEMBUAT KAPAL TENAGA UAP
Adik-adik pasti sudah pernah lihat kapal ya ? mungkin diantara kalian ada juga yamg pernah naik. Kali ini kakak ingin mengajak kalian untuk membuat kapal yang sapat berjalan dengan tenaga dorongan uap.

Peralatan yang dibutuhkan :
Kulit telur
Sedikit tanah liat
Kaleng bekas balsam berukuran kecil
Kapas secukupnya
Kayu ramin atau sejenisnya yang bebannya ringan.
Kawat kurang lebih 20 cm.
Spiritus atau alcohol secukupnya.

Cara membuat :
- Kayu ramin dipotong ukuran 20 x 10 cm dengan ujung dirunkan (dibentuk seperti bagian depan kapal)
- Tengahnya dibuat kawat untuk dudukan telur.
- Kulit telur dengan ujungnya diberi lobang sebesar lingkaran pensil, lalu atasnya dilobangi dengan ukuran yang sama. Lobang yang ada diujung ditutup tanah liat yang sudah dikeringkan dengan diberi lobang sebesar sedotan yang dihadapkan kebelakang.
- Bagian atas diisi air hingga hingga separoh kulit telur, dan atasnya ditutup dengan tanah liat.
- Kemudian ditaruh diatas dudukan kawat dan bawahnya diberi kaleng bekas balsam yang sudah diisi spiritus atau alcohol, kemudian disulut api.
- Air dalam telur akan mendidih dan uapnya keluar melalui belakang, hingga menimbulkan dorongan, dan kapal dapat berjalan.

Bagaimana adik-adik mudah kan ? Naah…selamat mencoba !

RUNTUHNYA PENGUASA LICIK

DONGENG
RUNTUHNYA PENGUASA LICIK
Kerajaan Kayangan Jogringsalaka gempar, Sang raja Manikmaya diepan para menterinya sangat gelisah karena ada seoarang raksasa yang sakti dan sulit dikalahkan mengobrak-abrik negaranya namanya raja Nirwitakawaca. Ia mengamuk setelah pinangannya untuk melamar sang putri raja Dewi Dresanala ditolak Maklum putrid Dresanala adalah putrid paling cantik di kayangan Jongringsalokmo. Sang patih Kanekaputra mondar-mandir mencari jalan namun tak kunjung dapat, sampai pada kahirnya sang raja membuat sayembara yang isinya “barang siapa yang dapat mengalahkan Nirwitakawaca, akan dijodohkan oleh putri kerajaan Dresanala”. Karuan saja banyak yang berlomba-lomba mendaftar, namun tak satupun yang berhasil mengalahkan raja raksasa tersebut.

Nun jauh dari seberang negeri yang bernama Hamartapura tinggallah seorang kesatria yang tampan dan sakti yang bernama Harjuna dan tinggal dikesatrian Madukara. Mendengar sayembara itu ia cepat-cepat pergi untuk mengikuti.
Singkat kata, akhirnya bertemulah Harjuna dengan Nirwitakawaca, pertarungan seru.tak terelakkan lagi. Karena sama-sama saktinya bahkan tak terasa sampai satu hari, belum juga ada tanda-tanda yang menang dan yang kalah, hingga pada akhirnya Harjuna mengeluarkan panah sakti Pasopati yang dihujamkan tepat mengenai leher, dan Nirwitakawaca akhirnya tewas. Manikmaya dan seluruh kayangan Jogringsalaka gembira, dan Harjuna dianggap pahlawan.

Karena berhasil mengalahkan raja raksasa dan kayangan kembali aman, Harjuna diberi hadiah dengan dijodohkan putri Dresanala dan tinggal dikayangan Jogringsalaka.
Namun dibalik semua itu ada seorang kesatria yang iri melihat Harjuna berdampingan dengan Dresanala. Ia adalah Dewasrani, putra Durga salah satu istri selir Manikmaya. Dengan bujuk rayu Dewasrani memohon pada ibunya untuk mempengaruhi sang raja agar Dresanala dijodohkan dengan Dewasrani meski sudah resmi milik Harjuna. Dengan siasat licik Durga mempengaruhi Manikmaya dengan ilmu hitamnya. Manikmaya terpengaruh dan akhirnya mencabut pernikahan Harjuna dan Dresanala dengan memfitnah Harjuna. Sang patih Kanekaputra memprotes sikap rajanya yang tidak benar, namun tak digubris. Akhirnya Harjuna diusir dari kayangan sedangkan Dresanala dijodohkan dengan Dewasrani. Dresanala menangis dan menolak, tapi apa dayanya yang akhirnya ia dikunci didalam kamar dalam keadaan sudah mengandung, sampai ia mau menerima pinangan Dewasrani. Meski hatinya patah dan sakit Harjuna pergi mengasingkan diri kehutan sambil memohon petunjuk pada Yang Maha Kuasa. Ia tidak mau melawan meski kesaktiannya sulit ditandingi semua yang ada dikayangan, ia tetap bersabar dan menerima apa adanya.

Sembilan bulan telah berlalu, Dresanala melahirkan bayi. Mendengar berita ini Dewasrani membuang bayi ketengah hutan, yang kemudian dirawat oleh Kanekaputra. Disebuah gubuk kecil bayi itu dirawat dan diberi nama Wisanggeni yang kemudian dididik berbagai ilmu kesaktian dan ilmu agama. Selang beberapa tahun ayahnya Harjuna juyga berkumpul dipadepokan itu. Setelah dewasa Wisanggeni menuntut keadilan pada Manikmaya dan membebaskan ibunya. “Ampun baginda raja, kami Wisanggeni putra ibu Dresanala yang selama ini disekap diistana paduka, untuk itu saya kemari ingin memboyong ibu kami kegubuk yang selama ini kami tinggal”. “Huah ….anak kemarin sore mau sok pahlawan, apa dikira aku akan mengabulkan permintaanmu. Pengawal tangkap anak ini………!!!”. Pertarungan sengit tak terelakkan lagi namun tak satupun prajurit yang sanggup mengimbangi kesaktian Wisanggeni. Melihat lawannya sulit dikalahkan, Dewasrani dengan para kesatria lainnya serentak maju melawan. Namun tak satupun dapat mengimbangi, akhirnya Manikmaya sendiri yang turun tangan. Melihat Wisanggeni agak terjepit tiba-tiba dari arah pintu Harjuna yang didampingi Kanekaputra berdiri dan berkata, “Tahan.jangan diteruskan….itu bukan lawanmu, lawanmu adalah aku…Kamu lihat , siapa anak kecil itu. Itu adalah bayi yang kamu buang dulu, kini menuntut dan mengambil ibunya yang selama ini kamu sekap”.
Melihat semua ini Manikmaya dan Dewasrani agak mengecil nyalinya, tapi tiba-tiba,..”seraaang…!!!” pertarungan sengit tak terelakkan. Harjuna, Wisanggeni dan Kanekaputra dikeroyok para kesatria. Pertarungan yang tidak seimbang lama kelamaan agak mereda. Satu persatu para kesatria Manikmaya dapat dilumpuhkan Kenekaputra, Maniukmaya sudah mulai terjepit dan Dewasrani akhirnya dilumpuhkan Wisanggeni.

Akhirnya Manikmaya mengakui kesalahannya, sedangkan Dewasrani bersama ibunya Durga ditangkap kemudian dijebloskan kepenjara. Kanekaputra kembali mengambil jabatan patih yang selama ini ia tinggalkan. Sedangkan Harjuna memboyong Dresanala dan Wisanggeni untuk pulang ke kesatrian Madukara dinegeri Amartapura.(Kak Imam)



.

Jejen dan Habib

.Terjebak diatas pasir
oleh : Haidar
Masjid Nurul Hidayah tiap habis Magrib ramai sekali oleh anak-anak yang sedang mengaji, sehingga ketika sudah selesai, dijalanan depan masjid dipenuhi para santri yang mau pulang
Tiba-tiba sebuah sepeda yang jalannya sangat kencang nyerempet, Dinda hingga terjatuh, sedangkan sepeda itu terus melarikan diri.
Besoknya lagi sepeda itu kembali melewati jalan depan masjid dengan kencang. Ketika Jejen mengejar ia sudah menghilang jauh.
Sampai dirumah Jejen dan Habib mencari setrategi untuk dapat menangkap sepengendara sepeda yang selalu ngebut didepan masjid.
Sore hari menjelang magrib Jejen dan Habib membawa pasir tiga ember kemudian ditumpahkan dijalan depan masjid.
Ketika anak-anak keluar darimasjid, dari arah timur sepeda itu muncul lagi dengan kencang, tapi ketika melewati jalanan berpasir jatuh. “Aduh….” Ternyata setelah dilihat Nado yang kemudian diserahkan pak ketua RW.

Selasa, 23 Oktober 2007

Ali bin Abi Tholib

Ali bin Abi Tholib

Ali bin Abi Tholib

Suri tauladan
Khalifah Ali bin Abi Tholib

Adik-adik yang soleh, kalian pasti tahu siapa Khalifah Ali bin Abi Thalib? Beliau salah satu sahabat Rasulullah SAW yang mendapat julukan Karromallu waj’ah yang dilahirkan pada tahun 583 M di kota Mekkah atau 13 tahun lebih muda dari Nabi Muhammad saw dan merupakan khalifah pertama dari Bani Hasyim Suku Quraisy.

Keteladanan Ali bin Abi Thalib
Beliau tumbuh di bawah didikan, bimbingan dan pengajaran Rasulullah saw sejak umur enam tahun sehingga perilakunya selalu menunjukkan rasa kasih sayang, jujur, bertanggung jawab, selalu berkata benar tak pernah bohong, suka menolong sesama manusia, berakhlaq mulia, cerdas dan berpengetahuan luas dan kebaikan kepadanya. Ali sejak kecil tidak pernah melakukan perbuatan munkar atau maksiat yang sering dilakukan oleh orang-orang Quraisy.

Pada suatu hari, ketika ia melihat Rasulullah bersama Khadijah ra shalat secara sembunyi-sembunyi, lalu bertanya tentang apa yang dilakukan oleh Rasulullah dan Khadijah lalu Nabi menjawab, “Ini adalah agama Allah yang dipilihnya sendiri dan mengutus para Rasul-Nya. Aku mengajak kamu kepada (penyembahan) Allah yang satu, Esa, Tunggal, Tiada sekutu baginya, dan beribadah kepadanya.” Keesokan harinya ia menemui Rasulullah saw dan menyatakan keIslamannya dan didukung oleh ayahnya Abi Thalib.

Salah satu keberanian yang dimiliki Ali adalah menghadapi orang-orang kafir Quraysi yang mau menghentikan Rasul saat berdakwah di Darul Arqom yang terletak di belakang bukit Shofa selain itu ia sering mengantar orang-orang yang ingin bertemu Rasulullah saw

Menjadi Perisai.
Ketika umat Islam hijrah ke Madinah, kaum Quraysi makin marah dan mau membunuh Rasul dengan mengepung rumahnya. Pada malam itu Rasulullah dan Abu Bakar berangkat pada malam hari sedangkan Alil yang disuruh tidur didalam rumah sendiri.sehingga keesokan harinya orang Quraysi hanya mendapatkan Ali saja. Esoknya ia menyusul keMadinah dengan berjalan kaki sendirian.

Kemahiran bertempur
Ketika berlangsungnya perang Badar Kubra tahun kedua hijriyah yang diawali dengan perang tanding. Pihak Quraisy diwakili oleh Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah dan Walid bin Utbah, sedangkan pihak kaum muslimin diwakili oleh Hamzah bin Abdul Muthalib, Ali bin Abi Thalib, Ubaidah bin Harits. Hamzah bertarung melawan Syaibah dan dimenangkan oleh Hamzah. Disinilah Ali menunjukkan kemahiran dalam bertempur dengan mengalahkan Walid.
Kejadian ini terulang lagi ketika berlangsung perang Khandak. Kali ini Ali mengalahkan Amru bin Abdu Wudd yang berjuluk Si Seribu Ksatria.

Diera kekhalifahan Abu Bakar, Ali sangat dekat dan banyak memberikan saran-saran yang baik dalam meningkatkan pemerintahan, begitu juga dimasa Khalifah Umar bin Khattab, beliau senantiasa membantu dalam berbagai urusan, terutama dalam penentuan kalender hijriah dihitung sejak hijrahnya Rasulullah saw disetujui khalifah. Ketika Ustman menjadi khalifah, tenaga dan pikiran Ali dalam membantu penggandaan Al Qur”an dan menjelaskan kebaikan-kebaikan langkah khalifah tersebut.

Menjadi Khalifah yang ke-4
Setelah wafatnya Usman bin Affan, para sahabat meminta Ali menjadi khalifah berikutnya, namun Ali menolak dan tidak bersedia. Namun karena desakan yang kuat dari para sahabat dan untuk mencegah terjadinya kekacauan ditengah umat akhirnya Ali diangkat sebagai khalifah yang ke-4. Ali bin Abi Thalib melaksanakan tugas-tugasnya sebagai khalifah dengan adil dan bijaksana.

Terbunuhnya Ali bin Abi Thalib
Semenjak terbunuhnya Khalifah Usman merupakan awal dari rangkaian fitnah yang melanda kaum muslimin. Masa pemerintahan Ali ra, merupakan masa-masa yang sulit sehingga timbul keretakan dalam tubuh pasukan muslim seperti fitnah dan pembangkangan. Hal ini melemahkan hati Ali dan ia merasakan kekhalifahannya akan segera berakhir. Puncaknya pada malam tanggal 17 Ramadhan ketika Ali ra, menuju masjid untuk shalat shubuh, Beliau dibunuh Abdurrahman bin Amru yang kemudian berhasil ditangkap.
Khilafah telah dijabatnya selama 4 tahun 8 bulan. Beliau meninggalkan 33 orang anak, 15 laki-laki dan 18 perempuan dan dimakamkan di Kufah pada malam harinya. Beliau juga meninggalkan sikap keteladanan dan semangat perjuangan membela kebenaran dan keimanan yang patut kita ambil hikmahnya. (Haydar)
.
.